Langsung ke konten utama

Emas mata uang di masa darurat

Emas merupakan uang dimasa Darurat.

Dengan menyimpan kekayaan dalam bentuk emas maka pemiliknya juga dapat menjaga daya belinya dikemudian hari,  karena nilai emas tidak digerus oleh inflasi. Kasus hyper inflation yang terjadi di Venezuela dan beberapa negara lain yang gagal mengelola perekonomiannya dapat menjadi gambaran mengenai pentingnya menyimpan sebagian dari harta dalam bentuk emas.

Pada saat terjadi hyper inflation di Venezuela di bulan Juli 2018, untuk membeli satu cangkir kopi di cafĂ© Caracas konsumen perlu mengeluarkan uang sebesar 2 juta bolivar, harga yang pasti tidak masuk akal bagi warga negara Venezuela. Hanya dua bulan sebelumnya harga secangkir kopi ini masih sebesar 2.300 bolivar, inflasi menyebabkan harganya naik sampai 87.000 %. 

Hyper inflation yang terjadi di berbagai negara selalu disertai dengan kerusuhan sosial, menjelang inflasi yang tidak terkendali ini sebagian masyarakat yang masih memiliki daya beli akan memborong kebutuhan pokok. Sebagian masyarakat yang tidak mampu akan berusaha melakukan kerusuhan untuk mengambil paksa kebutuhan pokok dari toko. Sementara kebutuhan pokok semakin menghilang dari pasar, nilai uangpun menurun dengan cepat.

Pada saat Saigon jatuh ke pihak Vietnam Utara, ratusan ribu warga Vietnam Selatan melarikan diri dengan menggunakan perahu ke berbagai negara. Disaat ini mata uang Vietnam Selatan sudah tidak memiliki nilai dan untuk bisa mendapatkan tempat di perahu para pengungsi ini membayar dengan emas. Sebesar 10 tael (sekitar 100 gram) untuk orang dewasa dan 5 tael untuk anak anak. 

Emas menjadi passport bagi manusia perahu ini untuk mendapatkan kehidupan. Setelah sempat beberapa tahun ditampung di kamp pengungsi pulau Galang,  sekarang sebagian manusia perahu ini sudah menikmati kehidupan baru di berbagai negara Eropa dan Amerika.

Bagaimana dengan harga emas disaat terjadinya hyper inflation ini ? dalam kasus yang terjadi di Venezuela harga emas meningkat dengan sangat tinggi. Dari awal tahun 2018 disaat mulai terjadinya krisis harga emas per troy ounce, harga emas meningkat menjadi 211 juta bolivar per troy ounce, atau naik sebesar 3,1 juta %. Oleh karena itu sangat penting bagi keluarga menyimpan emas sebagai cadangan kekayaannya.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

pemeriksaan kas sekonyong konyong

Disaat masih menjadi pemeriksa muda di Inspektorat Wilayah Medan aku seperti biasa melakukan berbagai kunjungan pemeriksaan ke berbagai kantor cabang Pegadaian. Hari ini pemeriksaan di kantor cabang Pegadaian takengon selesai dilaksanakan, siang ini aku dan pak Sudrajat sebagai ketua team akan segera kembali ke Medan.  Ketua team ini orang sunda yang sangat baik dan seperti orang sunda lainnya, senang guyon, sehingga perjalanan jauh dari Medan ke Aceh yang ditempuh selama belasan jam ini tidak terasa membosankan. Tapi seperti orang sunda yang susah melafalkan beberapa huruf, begitu juga boss satu ini, salah satu yang paling aku ingat adalah kegagalannya mengucapkan kata “eksekutif”, beliau selalu mengucapkannya sebagai sekutip.   Karena sudah jadwalnya kembali ke Medan, Hati ini riang gembira serasa berteriak “hore.. hore, akhirnya tiba waktunya I’am coming home”. Tidak seperti sekarang dimana sewaktu waktu dapat video call dengan anak isteri, tahun 90-an ini kalau kangen sama keluarga

Arisan Emas Pegadaian.

Ingin berinvestasi emas ? kunjungi outlet outlet Pegadaian, sekarang investasi emas dapat dilakukan dengan berbagai cara, dapat dibeli secara tunai di outlet Galeri 24 Pegadaian, dapat juga dengan cara arisan.

NOKIA di tahun 2008

Harga Pasar Handphone Melihat Daftar Harga Pasar Setempat (HPS) handphone (HP) triwulan II tahun 2008 yang dipakai sebagai dasar bagi Penaksir Pegadaian menetapkan nilai  taksiran barang jaminan handphone di tahun 2008 ini menjadi flashback bagaimana sengitnya persaingan   dalam bisnis handphone .  Dari belasan merek HP yang beredar di pasaran Indonesia pada masa tersebut dan kemudian tercatat dalam daftar barang yang diterima sebagai barang jaminan pada masa itu, pada saat sekarang mungkin hanya hanya Samsung LG dan Motorolla yang masih terlihat  di display outlet penjual HP, selebihnya sudah tidak lagi dikenal oleh generasi sekarang. Merek yang pada masanya cukup inovatif dan laku seperti Sony Ericson atau Siemens pada masa sekarang sudah tidak ada lagi, hanya tinggal kenangan bagi gen X dan tidak dikenal oleh Gen Millenial. P ada tahun 2008 ini HP yang paling terkenal dan menjadi market leader tentu saja NOKIA, HP sejuta umat dan menjadi idola masyarakat. Model yang