Langsung ke konten utama

Take and Give in Salesmanship

Principle of Reciprocity

 

Beri satu kebaikan dan dapatkan banyak kebaikan.

Sales person yang berhasil adalah orang yang mengerti mengenai take and give, berusaha untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi calon customer nya. Tidak langsung harus closing penjualan tetapi menjadi teman yang bermanfaat dan kemudian baru berusaha untuk melakukan penjualan.

 

Saya pernah bertemu dengan seorang Direktur perusahaan otomotif Jepang yang juga warga negara Jepang.  Apa yang disampaikannya merupakan filosofi dari take and give. Negosiasi yang disampaikannya adalah anda akan kami beri satu kebaikan dan kami berharap kami akan mendapatkan juga kebaikan.

 

Perusahaan ini langsung melakukan pembelian salah satu produk dari group perusahaan kami dalam jumlah besar, meskipun tidak ada komitmen kalau perusahaan kami juga akan melakukan pembelian kembali untuk produk otomotifnya.

 

Namun kemudian pola memberi kebaikan ini berdampak, setiap akan melakukan pembelian mobil untuk bisnis rental mobil perusahaan yang saya pimpin, saya selalu teringat akan kebaikan yang diberikannya. Kemudian ini mendorong saya untuk menawarkan produknya ke beberapa user yang membutuhkan mobil, sebagian diantaranya berhasil dan berarti produk perusahaan tadi dibeli oleh user.


Tapi tentu saja prinsip kebaikan ini tidak bisa diterjemahkan sebagai gratifikasi, karena berbeda antara saling support bisnis dengan kepentingan pribadi. Tidak benar kalau sales person berusaha untuk mendapatkan proyek atau penjualan dengan memberikan gratifikasi, karena sekali cara ini dilakukan maka Sales Person tidak lagi menghargai profesionalitas tetapi  menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

NOKIA di tahun 2008

Harga Pasar Handphone Melihat Daftar Harga Pasar Setempat (HPS) handphone (HP) triwulan II tahun 2008 yang dipakai sebagai dasar bagi Penaksir Pegadaian menetapkan nilai  taksiran barang jaminan handphone di tahun 2008 ini menjadi flashback bagaimana sengitnya persaingan   dalam bisnis handphone .  Dari belasan merek HP yang beredar di pasaran Indonesia pada masa tersebut dan kemudian tercatat dalam daftar barang yang diterima sebagai barang jaminan pada masa itu, pada saat sekarang mungkin hanya hanya Samsung LG dan Motorolla yang masih terlihat  di display outlet penjual HP, selebihnya sudah tidak lagi dikenal oleh generasi sekarang. Merek yang pada masanya cukup inovatif dan laku seperti Sony Ericson atau Siemens pada masa sekarang sudah tidak ada lagi, hanya tinggal kenangan bagi gen X dan tidak dikenal oleh Gen Millenial. P ada tahun 2008 ini HP yang paling terkenal dan menjadi market leader tentu saja NOKIA, HP sejuta umat dan menjadi idola...

Menaksir emas menggunakan loupe dan cap tanggungan

Menaksir Emas Menggunakan Loupe dan Cap Tanggungan. Juru Taksir dalam melaksanakan   tugasnya menggunakan alat yang disebut dengan loupe , atau kaca pembesar ( magnifying glasses ),   Jenis loupe ini bervariasi, ukuran loupe yang dipakai oleh juru taksir adalah loupe dengan kekuatan   minimal 10x triplet, artinya loupe ini memiliki tiga lensa yang dipadukan menjadi satu sehingga meminimalkan distorsi atau kaburnya pandangan mata. Fungsi loupe untuk pengujian emas adalah untuk melihat cap karatase atau dikenal dengan nama cap tanggungan, cap yang tertera di perhiasan emas, setiap produsen baik pabrikan atau toko emas selalu mencantumkan karatase emasnya di perhiasan yang dibuatnya, tidak seperti emas batangan yang karatasenya secara jelas tertulis di bagian luar emas batangan, untuk emas perhiasan tulisan emas ini biasanya sangat kecil sehingga memerlukan loupe untuk melihatnya. Pada umumnya cap tanggungan untuk cin...
BAGAIMANA CARA MENGUJI KARATASE EMAS Penetapan karatase pada umumnya oleh Penaksir di Pegadaian berdasarkan hasil analisa kimia, yaitu dengan menggosokkan emas pada batu uji untuk mendapatkan residu di atas batu, karena sifatnya yang larut dalam larutan aqua regia (air raja) maka residu yang tertinggal di batu uji tadi ditetesi   air uji yang terdiri dari air uji 1 berupa cairan asam nitrat (HNO3) dan air uji 2 berupa cairan HNO3 dicampur cairan asam chlorida (HCL), reaksi kimia yang terjadi inilah yang menentukan karatase emas tersebut. Misalnya untuk pengujian emas merah (emas dengan campuran tembaga), pertama kali hasil gosokan emas pada batu uji yang berbentuk garis akan ditetesi dengan air nitrat dan apabila garis emas tadi termakan oleh air nitrat berarti kadar emas tadi adalah 16 karat atau kurang, perbedaan karatasenya akan terlihat dari reaksinya, semakin cepat garis emas termakan oleh reaksi kimia maka akan semakin rendah kadar emas...