Menaksir emas menggunakan loupe dan cap tanggungan

Menaksir Emas Menggunakan Loupe dan Cap Tanggungan.

Juru Taksir dalam melaksanakan  tugasnya menggunakan alat yang disebut dengan loupe, atau kaca pembesar (magnifying glasses),  Jenis loupe ini bervariasi, ukuran loupe yang dipakai oleh juru taksir adalah loupe dengan kekuatan  minimal 10x triplet, artinya loupe ini memiliki tiga lensa yang dipadukan menjadi satu sehingga meminimalkan distorsi atau kaburnya pandangan mata.

Fungsi loupe untuk pengujian emas adalah untuk melihat cap karatase atau dikenal dengan nama cap tanggungan, cap yang tertera di perhiasan emas, setiap produsen baik pabrikan atau toko emas selalu mencantumkan karatase emasnya di perhiasan yang dibuatnya, tidak seperti emas batangan yang karatasenya secara jelas tertulis di bagian luar emas batangan, untuk emas perhiasan tulisan emas ini biasanya sangat kecil sehingga memerlukan loupe untuk melihatnya.

Pada umumnya cap tanggungan untuk cincin akan terletak disisi bagian dalam dari cincin tersebut, demikian juga untuk gelang akan terletak di bagian dalam. Untuk kalung dan gelang yang pakai kaitan akan terletak dibagian dalam kaitannya. Cap tanggungan yang lazim ditemukan di perhiasan emas di Indonesia adalah sbb. :

 

emas 24 karat atau ada cap tanggungan 24k atau 99,99% emas 22 karat atau ada cap tanggungan 22k atau 916.  emas 21 karat ada cap tangungan 21k. emas 18 karat atau emas 75% biasanya cap tanggungannya 750 emas 16 karat atau emas 70% biasanya ada cap tanggungan 70 atau 700

Untuk emas dengan cap 22K 916/91.6%, khusus untuk emas dengan karatase 22k ini di Indonesia banyak ditemukan perhiasan emas dengan kualitas design yang menarik, di Aceh dikenal dengan design pintu aceh, di sulawesi dikenal dengan emas kendari dan banyak juga terdapat juga emas dari arab yang diikenal dengan emas dubai, perhiasan emas dubai ini biasanya memiliki hubungan emosional dengan pemiliknya karena sering dibeli pada saat melaksanakan ibadah haji atau umroh. Untuk emas dubai ini sangat jarang yang terlelang karena nasabah tidak hanya menilai dari harga emasnya namun juga dari hubungan emosional kepemilikannya.

Berdasarkan pengalaman penulis dalam menaksir barang jaminan emas, cap tanggungan karat ini tidak dapat diyakini untuk menetapkan karatase karena banyaknya pemalsuan cap tanggungan, oleh karena itu penetapan karatase dengan menggunakan loupe ini tidak dapat dijadikan patokan bagi juru taksir, namun hanya dapat dijadikan sebagai pengujian awal melihat karatase dan dilanjutkan pemeriksaan karat dengan metode yang lebih akurat.

Disamping untuk melihat karatase, loupe ini juga dipergunakan untuk melihat kode produsennya, pabrilkan besar perhiasan emas seperti HWT dan Untung Bersama Sejahtera (UBS)  selalu memberikan cap tanggungan di perhiasan emas yang diproduksinya. Toko emas pada umumnya juga memberikan cap tanggungan di perhiasan yang mereka buat, untuk cap toko emas biasanya tidak mudah untuk dikenali karena sangat bervariasi, namun biasanya untuk pedagang emas akan saling mengetahui produsen atau asal dari pemilik perhiasan emas tersebut.