Langsung ke konten utama

Boiling Frog

Kisah Warung Meneer

Dulu waktu saya tinggal di medan sekitar tahun 2009 ada warung tempat langganan saya dan keluarga belanja, mulai dari beli beras, Indomie, coca cola dan juga tempat mengajak anak anak beli ice cream, permen dan roti kesukaannya. Warung ini dekat rumah dan kami kenal baik dengan pemilik dan penjaga warung itu.

Warung kampung ini khas, akrab dan ramah, tapi sedikit kotor, barangnya juga kurang bersih karena berdebu,mungkin sebagian rotinya sudah kadaluarsa, lampunya sedikit redup dan penjaganya yang merangkap jadi kasir masih menghitung menggunakan kalkulator.

Tapi pada masanya inilah warung terbesar dan terlengkap di dekat perumahan, jadi menjadi pilihan utama. Warung warung kecil yang mencoba bersaing dengan warung meneer ini belum mampu menyaingi warung pak meneer ini, hanya menjadi pelengkap saja.

Seiring berjalannya waktu, dekat perumahan kami mulai berdiri Indomaret. Jarak antara warung dengan Indomaret hanya sekitar 200 meter dan warung meneer tetap beroperasi seperti biasa. kasirnya tetap pakai kalkulator dan ruangan tetap panas dan berdebu karena lokasinya pas dipinggir jalan yang ramai.
Tapi tidak sampai satu tahun sejak berdirinya indomaret, barang jualan di warung meneer terlihat semakin sedikit. Meja kasir yang dulu cukup ramai, bayarpun ngantri, sambil sedikit berkeringat karena warungnya gak pakai AC, Sekarang sepi tidak ada antrian lagi.

Dulu kasirnya ada 2 orang, satu menghitung harga yang harus dibayar pelanggan pakai kalkulator dan satunya memasukkan barang yang dibeli ke kantong asoy, Sekarang karena sepi tinggal kasirnya saja.

Pada akhir kisah ini, warung meneer pun akhirnya tutup. kemungkinan semua pelanggannya berpindah ke Indomaret. Semuanya lebih suka belanja di Indomaret, barang dagangan nya baru, lebih bervariasi. Karyawannya berpakaian rapih dengan tokonya yang jauh lebih bersih dan sejuk karena pakai AC. Indomaret menawarkan layanan sebagaimana yang diharapkan oleh konsumen.

Pak Meneer tidak menyadari bahwa lingkungan sudah berubah. Ibarat tamsil boiling frog, kodok dalam panci yang ditaruh diatas kompor. Perubahan suhu air dalam panci pasti datang dengan perlahan, jika pak Meneer tidak cepat menyadari perubahan lingkungannya dan masih berfikir seperti masa jayanya, maka sampai pada waktunya dimana perubahan sudah berlangsung dramatis dan mematikan bisnis yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan.

Bisnis harus selalu melakukan inovasi untuk tetap survive...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pemeriksaan kas sekonyong konyong

Disaat masih menjadi pemeriksa muda di Inspektorat Wilayah Medan aku seperti biasa melakukan berbagai kunjungan pemeriksaan ke berbagai kantor cabang Pegadaian. Hari ini pemeriksaan di kantor cabang Pegadaian takengon selesai dilaksanakan, siang ini aku dan pak Sudrajat sebagai ketua team akan segera kembali ke Medan.  Ketua team ini orang sunda yang sangat baik dan seperti orang sunda lainnya, senang guyon, sehingga perjalanan jauh dari Medan ke Aceh yang ditempuh selama belasan jam ini tidak terasa membosankan. Tapi seperti orang sunda yang susah melafalkan beberapa huruf, begitu juga boss satu ini, salah satu yang paling aku ingat adalah kegagalannya mengucapkan kata “eksekutif”, beliau selalu mengucapkannya sebagai sekutip.   Karena sudah jadwalnya kembali ke Medan, Hati ini riang gembira serasa berteriak “hore.. hore, akhirnya tiba waktunya I’am coming home”. Tidak seperti sekarang dimana sewaktu waktu dapat video call dengan anak isteri, tahun 90-an ini kalau kangen...

NOKIA di tahun 2008

Harga Pasar Handphone Melihat Daftar Harga Pasar Setempat (HPS) handphone (HP) triwulan II tahun 2008 yang dipakai sebagai dasar bagi Penaksir Pegadaian menetapkan nilai  taksiran barang jaminan handphone di tahun 2008 ini menjadi flashback bagaimana sengitnya persaingan   dalam bisnis handphone .  Dari belasan merek HP yang beredar di pasaran Indonesia pada masa tersebut dan kemudian tercatat dalam daftar barang yang diterima sebagai barang jaminan pada masa itu, pada saat sekarang mungkin hanya hanya Samsung LG dan Motorolla yang masih terlihat  di display outlet penjual HP, selebihnya sudah tidak lagi dikenal oleh generasi sekarang. Merek yang pada masanya cukup inovatif dan laku seperti Sony Ericson atau Siemens pada masa sekarang sudah tidak ada lagi, hanya tinggal kenangan bagi gen X dan tidak dikenal oleh Gen Millenial. P ada tahun 2008 ini HP yang paling terkenal dan menjadi market leader tentu saja NOKIA, HP sejuta umat dan menjadi idola...

Arisan Emas Pegadaian.

Ingin berinvestasi emas ? kunjungi outlet outlet Pegadaian, sekarang investasi emas dapat dilakukan dengan berbagai cara, dapat dibeli secara tunai di outlet Galeri 24 Pegadaian, dapat juga dengan cara arisan.