Pengaruh Inflasi Amerika Terhadap Harga Emas
Salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap harga emas adalah Fluktuasi nilai tukar U$ terhadap mata uang asing lainnya, kalau untuk Indonesia disebabkan fluktuasi nilai tukar U$ terhadap Rupiah (Rp.). kondisi ini disebabkan perdagangan emas dunia menggunakan mata uang U$ sebagai standarnya, sehingga fluktuasi nilai tukar U$ akan mempengaruhi harga emas.
Fluktuasi harga US$ bisa disebabkan karena kebijakan bank sentral yang menaikkan suku bunga acuan bank sentral. Factor yang perlu diperhatikan adalah laporan kondisi perekonomian di AS karena hal ini akan mendorong kebijakan yang akan diambil oleh The Fed.
Jika inflasi di Amerika diprediksikan akan terus naik maka bisa diperkirakan the Fed akan mengambil kebijakan menaikkan suku bunga acuan. Misalnya Pada saat bulan Juni 2021 the Fed menaikkan proyeksi inflasi di Amerika Serikat dari 1,8% menjadi 2,4%. kemungkinan the Fed akan segera menaikkan suku bunga acuan. Strategi ini sangat lazim dilakukan untuk menarik kembali uang beredar di masyarakat sehingga inflasi akan turun.
Kebijakan menaikkan suku bunga acuan the Fed ini akan mendorong meningkatnya harga mata uang U$ karena tingginya permintaan, akibatnya mata uang negara lain akan melemah, misalnya mata uang rupiah akan turun nilainya dibandingkan U$. Para pemilik modal akan mengalihkan asetnya menjadi mata uang U$.
Melemahnya nilai tukar rupiah akan menyebabkan kenaikan harga emas di Indonesia. Misalnya, pada saat nilai tukar U$ terhadap rupiah adalah U$ 1 senilai Rp. 12.500,- maka harga emas 100 gram adalah Rp. 1.200.500,- . Jika kemudian nilai tukar menjadi Rp. 14.500.00,- maka harga emas 100 gram adalah Rp. 1.450.000,-
Komentar
Posting Komentar