Peramalan harga emas
Salah satu metode yang sering dipergunakan untuk meramal harga emas adalah Metode Simple Moving Average (SMA) atau metode rata rata bergerak sederhana. Metode itu digunakan oleh bisnis gadai untuk meramalkan harga emas dikemudian hari. Metode peramalan ini dilakukan dengan menghitung rata-rata harga emas pada kurun waktu tertentu. Misalnya jangka waktu, 14 hari, 60 hari atau 200 hari.
Dampak dari penggunaan metode SMA jangka waktu tertentu adalah pada nilai dasar appraisal yang akan ditetapkan. Trend harga menggunakan metode SMA 14 sangat mendekati harga aktual, terutama pada saat fluktuasi harga emas relatif stabil. Dari sisi nasabah hal ini akan sangat menguntungkan, namun disisi perusahaan akan menanggung risiko yang lebih besar. Risiko ini timbul karena jika terjadi fluktuasi harga emas yang cukup besar maka potensi dimana harga prediksi akan lebih tinggi dari harga aktual besar kemungkinan terjadinya.
Contoh penggunaan metode simple moving average (SMA) 14 dan 200 hari oleh Kitco.com untuk memprediksi pergerakan harga emas, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Garis merah merupakan pergerakan harga emas secara aktual. Garis biru merupakan trend harga emas berdasarkan SMA 14 dan garis hijau trend harga emas SMA 200.
Peramalan dengan SMA 14 memperlihatkan perusahaan akan sangat besar potensinya terkena dampak fluktuasi harga emas. Penggunaan SMA 14 ini oleh perusahaan gadai akan sangat berisiko disaat pinjaman gadai jatuh tempo, dimana harga aktual emas akan berpotensi dibawah harga jual lelang emas sehingga emas tidak dapat dijual untuk menutupi kewajiban nasabah.
Metode peramalan harga emas lainnya adalah dengan menggunakan SMA 200. Dengan peramalan menggunakan pendekatan SMA 200 maka trend prediksi harga emas akan selalu berada dibawah harga aktual. Perusahaan akan aman dari potensi tidak lakunya emas yang dilelangkan.
Bagi bisnis gadai menjual barang jaminan yang tidak ditebus oleh nasabah merupakan first way out untuk mengembalikan kewajiban nasabah. Jika nasabah tidak menebus maka Barang Jaminan akan dijual untuk menutupi seluruh kewajibannya. Untuk memastikan kewajiban dapat dikembalikan maka harga jual emas pada saat lelang harus lebih tinggi dibandingkan prediksi harga emas.
Pada saat uang pinjaman diserahkan ke nasabah maka akan mucul risiko nasabah tidak menebus barang jaminannya, risiko ini akan muncul dalam waktu 4 atau 6 bulan ke depan sesuai jangka waktu kredit yang disepakati.
Semakin kecil jarak antara harga aktual dengan harga prediksi untuk akan semakin besar risiko pasar yang akan ditanggung oleh toko gadai. Namun penetapan harga emas pada bisnis gadai tidak hanya berdimensi risiko, tetapi juga memiliki dimensi pemasaran. Salah satu pertimbangan yang sangat penting bagi nasabah gadai dalam memutuskan outlet gadai mana yang akan dipilih untuk mendapatkan uang pinjaman adalah pada nilai Uang Pinjaman yang didapatkan dari Barang jaminannya.
Komentar
Posting Komentar