Langsung ke konten utama

Akhir dari kisah Giant

Giant

Giant pertama kali berdiri pada tahun 2002, didirikan oleh group Hero Supermarket. Konsep Hero adalah menjadikan Giant sebagai Hypermarket atau segmen grosir sementara Hero sendiri fokus berada di segmen retail. 

Pada tahun berdirinya ini masyarakat berbelanja ke supermarket adalah sebagai self actualization, dengan pergi ke Hero atau Giant maka shopper “improve the quality of their life”. Berbelanja ke retailer dan hypermarket meningkatkan spiritual enrichment, emotional satisfaction dan menjadi bagian dari interaksi social. 

Tidak heran pada tahun tahun sebelum belanja online mencapai critical mass atau berhasil meloncat ke Main Market, Matahari, Pasaraya Sarina dan Ramayana mengalami masa jayanya. Berbelanja ke toko mereka ini serasa piknik bersama keluarga, pulang belanja dengan bangga menenteng tas dengan logo toko retail yang dikunjungi.

Kemudian dalam beberapa tahun belakangan ini hadirlah yang namanya consumer megashift.  segmen milenial, generasi yang sudah digital native pindah ke belanja online dengan menggunakan aplikasi Bukalapak, Tokopedia dan Shopee. 

Kemudian timbul tsunami pandemic covid 19 yang menimbulkan less-crowd dan less contact behaviour . Pandemic disruption ini benar benar mengakhiri era jayanya belanja offline di Matahari, Ramayana dan Giant.  Definisi quality of life berbeda antara milenial dengan Gen X, emotional satisfaction berganti dengan tuts diujung jari.

And then, Giant is sleeping till the end…










Komentar

Postingan populer dari blog ini

pemeriksaan kas sekonyong konyong

Disaat masih menjadi pemeriksa muda di Inspektorat Wilayah Medan aku seperti biasa melakukan berbagai kunjungan pemeriksaan ke berbagai kantor cabang Pegadaian. Hari ini pemeriksaan di kantor cabang Pegadaian takengon selesai dilaksanakan, siang ini aku dan pak Sudrajat sebagai ketua team akan segera kembali ke Medan.  Ketua team ini orang sunda yang sangat baik dan seperti orang sunda lainnya, senang guyon, sehingga perjalanan jauh dari Medan ke Aceh yang ditempuh selama belasan jam ini tidak terasa membosankan. Tapi seperti orang sunda yang susah melafalkan beberapa huruf, begitu juga boss satu ini, salah satu yang paling aku ingat adalah kegagalannya mengucapkan kata “eksekutif”, beliau selalu mengucapkannya sebagai sekutip.   Karena sudah jadwalnya kembali ke Medan, Hati ini riang gembira serasa berteriak “hore.. hore, akhirnya tiba waktunya I’am coming home”. Tidak seperti sekarang dimana sewaktu waktu dapat video call dengan anak isteri, tahun 90-an ini kalau kangen sama keluarga

Arisan Emas Pegadaian.

Ingin berinvestasi emas ? kunjungi outlet outlet Pegadaian, sekarang investasi emas dapat dilakukan dengan berbagai cara, dapat dibeli secara tunai di outlet Galeri 24 Pegadaian, dapat juga dengan cara arisan.

jalur sungai Banjarmasin to Palangkaraya

Jalur Sungai Banjarmasin – Palangkaraya. Kantor cabang Pegadaian di Palangkaraya pada tahun 1999 merupakan satu-satunya kantor cabang Pegadaian yang terletak di kota Palangkaraya, ibukota Propinsi Kalimantan Tengah.   Pegadaian di Palangkaraya kurang bagus perkembangannya karena setelah beberapa tahun berdiri masih juga berstatus cabang kelas III, klasifikasi cabang terendah pada masa itu. Dibandingkan Pegadaian di wilayah Kalimantan Timur sangat jauh tertinggal, Pegadaian di wilayah Balikpapan telah tumbuh pesat.  Pada tahun 1998-2000 apabila kita ingin ke   kota Palangkaraya dari Banjarmasin salah satu alternative yang dapat ditempuh adalah dengan menggunakan sarana transportasi berupa speed boat . Setelah pengalaman buruk saya menggunakan angkutan darat maka saya lebih memilih selalu menggunakan angkutan sungai meskipun sebenarnya saya takut karena tidak bisa berenang sama sekali. Transportasi sungai Banjarmasin ke Palangkaraya ini akan melalui sungai-sungai Kuala Kapuas,