Langsung ke konten utama

Taliban Spirit

Taliban Spirit

Pada tanggal 7 Oktober 2001 setelah serangan 9/11 ke World Trade Center dan Pentagon menggunakan pesawat yang dibajak, George W. Bush presiden Amerika disaat itu memerintahkan militer Amerika menyerang Afghanistan yang melindungi Al Qaeda. 

Bomber B 52 memulai pemboman di pegunungan dengan menggunakan bom yang digelari Mother of All Bomb, kekuatannya bisa meruntuhkan gunung tempat Taliban yang bersenjatakan AK 47 tua dan RPG bersembunyi, tentu saja  diatas kertas hanya dalam hitungan hari habislah Taliban ini sampai ke akar akarnya.

Pada bulan Desember 2001 pemimpin Taliban Mulah Omar mundur dan melanjutkan perang gerilya dari pegunungan, pemerintahan baru Afghan yang didukung Amerika mulai berkuasa di Kabul. Selesaikah cerita Taliban ini ? ternyata tidak, mullah Omar ini ternyata punya nyali seperti Ho Chi Minh dan Vo nguyen Giap di Vietnam.

Pada tahun 2021 sekitar 20 tahun dari kedatangan pasukannya, Presiden Joe Biden memerintahkan pasukan Amerika keluar dari perang yang sudah berlangsung selama 20 tahun melawan Taliban tadi dan tidak juga menang meskipun gunungnya sudah rata dibom.  

Hanya dalam kurun satu bulan sejak Amerika meninggalkan pangkalan militernya dengan ratusan mobil didalamnya, Taliban kembali merebut sebagian besar kota utama di Afghan. 

Pasukan pemerintah Afghanistan yang dilatih dan dilengkapi Humvee dan Apache militer Amerika,  digadang gadang dapat melawan Taliban ternyata menjadi ayam sayur berhadapan dengan pasukan Taliban yang hanya menenteng AK 47 tua itu.

Pasukan Afghan seperti tidak mendapat simpati dan dukungan karena dibentuk oleh pasukan yang dianggap aggressor dan mereka bekerja hanya untuk mencari makan. Taliban berperang karena keyakinan berjuang untuk kebebasan negaranya, sehingga melahirkan adrenalin anti takut yang luar biasa hebatnya.

Pasukan Amerika pun sudah ogah ikut perang lagi, kalau di film serial Netflix medal of Honor, prajurit Amerika akan bilang “ what the Hell I am doing here, I’am not belong here.. what the F*ck war” . 

Seperti kisah David vs Goliath, David tahu kalau dia bertarung menggunakan pedang melawan Goliath yang juga menggunakan pedang, dia jelas akan kalah. David mencari akal untuk bisa bertarung dengan raksasa ini. David menggunakan ketapel dan akhirnya menang. Taliban sepertinya bisa declare kalau we won the war melawan militer super hebat ini dengan memakai AK47.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

pemeriksaan kas sekonyong konyong

Disaat masih menjadi pemeriksa muda di Inspektorat Wilayah Medan aku seperti biasa melakukan berbagai kunjungan pemeriksaan ke berbagai kantor cabang Pegadaian. Hari ini pemeriksaan di kantor cabang Pegadaian takengon selesai dilaksanakan, siang ini aku dan pak Sudrajat sebagai ketua team akan segera kembali ke Medan.  Ketua team ini orang sunda yang sangat baik dan seperti orang sunda lainnya, senang guyon, sehingga perjalanan jauh dari Medan ke Aceh yang ditempuh selama belasan jam ini tidak terasa membosankan. Tapi seperti orang sunda yang susah melafalkan beberapa huruf, begitu juga boss satu ini, salah satu yang paling aku ingat adalah kegagalannya mengucapkan kata “eksekutif”, beliau selalu mengucapkannya sebagai sekutip.   Karena sudah jadwalnya kembali ke Medan, Hati ini riang gembira serasa berteriak “hore.. hore, akhirnya tiba waktunya I’am coming home”. Tidak seperti sekarang dimana sewaktu waktu dapat video call dengan anak isteri, tahun 90-an ini kalau kangen sama keluarga

Arisan Emas Pegadaian.

Ingin berinvestasi emas ? kunjungi outlet outlet Pegadaian, sekarang investasi emas dapat dilakukan dengan berbagai cara, dapat dibeli secara tunai di outlet Galeri 24 Pegadaian, dapat juga dengan cara arisan.

NOKIA di tahun 2008

Harga Pasar Handphone Melihat Daftar Harga Pasar Setempat (HPS) handphone (HP) triwulan II tahun 2008 yang dipakai sebagai dasar bagi Penaksir Pegadaian menetapkan nilai  taksiran barang jaminan handphone di tahun 2008 ini menjadi flashback bagaimana sengitnya persaingan   dalam bisnis handphone .  Dari belasan merek HP yang beredar di pasaran Indonesia pada masa tersebut dan kemudian tercatat dalam daftar barang yang diterima sebagai barang jaminan pada masa itu, pada saat sekarang mungkin hanya hanya Samsung LG dan Motorolla yang masih terlihat  di display outlet penjual HP, selebihnya sudah tidak lagi dikenal oleh generasi sekarang. Merek yang pada masanya cukup inovatif dan laku seperti Sony Ericson atau Siemens pada masa sekarang sudah tidak ada lagi, hanya tinggal kenangan bagi gen X dan tidak dikenal oleh Gen Millenial. P ada tahun 2008 ini HP yang paling terkenal dan menjadi market leader tentu saja NOKIA, HP sejuta umat dan menjadi idola masyarakat. Model yang