Kompetisi di industri mobil sepertinya sangat keras, sehingga produsen mobil harus selalu mengeluarkan model baru hampir setiap tahunnya. Apalagi persaingan di level low MPV sekelas Avanza, Xenia dan Xpander. Pasar yang sangat besar di segmen penggunanya akan menarik banyak minat produsen untuk menawarkan produknya di pasar.
Pada saat Xpander hadir dan berhasil menarik perhatian konsumen maka penjualan Avanza langsung tertekan. Xpander secara signifikan berhasil merebut konsumen di low MPV. Sekarang setelah cukup sukses dengan Hyundai Creta, produsen mobil Korea Selatan ini segera mengeluarkan Hyundai Stargazer untuk merebut pasar dari Avanza dan Xpander.
Michael Porter dalam teori five competitive forces model menyampaikan jika suatu produk memiliki customer switching cost rendah maka customer akan mudah berpindah ke New entrants. Kondisi ini secara efektif berhasil diterapkan oleh Hyundai dan juga Wuling, produsen ini sukses menekan customer switching cost dari brand Jepang dengan membuat jaringan dealer dan service di berbagai daerah.
Berpindah dari satu brand ke brand lainnya bagi konsumen sekarang ini tidak jauh berbeda dengan berpindah dari satu brand air mineral ke kemasan air mineral lainnya. Selain memanfaatkan adanya keinginan dari customer untuk mencoba journey yang baru, Hyundai secara aktifitas berpromosi melalui BTS-nya mempengaruhi penggemar K-pop dan drakor, selebihnya loyalitas lebih bergantung pada fitur, harga dan service lainnya yang ditawarkan.
Komentar
Posting Komentar