Langsung ke konten utama

Persaingan di Low MPV

Kompetisi di industri mobil sepertinya sangat keras, sehingga produsen mobil harus selalu mengeluarkan model baru hampir setiap tahunnya. Apalagi persaingan di level low MPV sekelas Avanza, Xenia dan Xpander. Pasar yang sangat besar di segmen penggunanya akan menarik banyak minat produsen untuk menawarkan produknya di pasar. 

Pada saat Xpander hadir dan berhasil menarik perhatian konsumen maka penjualan Avanza langsung tertekan. Xpander secara signifikan berhasil merebut konsumen di low MPV.  Sekarang setelah cukup sukses dengan Hyundai Creta, produsen mobil Korea Selatan ini segera mengeluarkan Hyundai Stargazer untuk merebut pasar dari Avanza dan Xpander.

Michael Porter dalam teori five competitive forces model menyampaikan jika suatu produk memiliki customer switching cost rendah maka customer akan mudah berpindah ke New entrants. Kondisi ini secara efektif berhasil diterapkan oleh Hyundai dan juga Wuling, produsen ini sukses menekan customer switching cost dari brand Jepang dengan membuat jaringan dealer dan service di berbagai daerah.

Berpindah dari satu brand ke brand lainnya bagi konsumen sekarang ini tidak jauh berbeda dengan berpindah dari satu brand air mineral ke kemasan air mineral lainnya. Selain memanfaatkan adanya keinginan dari customer untuk mencoba journey yang baru,  Hyundai secara aktifitas berpromosi melalui BTS-nya mempengaruhi penggemar K-pop dan drakor, selebihnya loyalitas lebih bergantung pada fitur, harga dan service lainnya yang ditawarkan.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

pemeriksaan kas sekonyong konyong

Disaat masih menjadi pemeriksa muda di Inspektorat Wilayah Medan aku seperti biasa melakukan berbagai kunjungan pemeriksaan ke berbagai kantor cabang Pegadaian. Hari ini pemeriksaan di kantor cabang Pegadaian takengon selesai dilaksanakan, siang ini aku dan pak Sudrajat sebagai ketua team akan segera kembali ke Medan.  Ketua team ini orang sunda yang sangat baik dan seperti orang sunda lainnya, senang guyon, sehingga perjalanan jauh dari Medan ke Aceh yang ditempuh selama belasan jam ini tidak terasa membosankan. Tapi seperti orang sunda yang susah melafalkan beberapa huruf, begitu juga boss satu ini, salah satu yang paling aku ingat adalah kegagalannya mengucapkan kata “eksekutif”, beliau selalu mengucapkannya sebagai sekutip.   Karena sudah jadwalnya kembali ke Medan, Hati ini riang gembira serasa berteriak “hore.. hore, akhirnya tiba waktunya I’am coming home”. Tidak seperti sekarang dimana sewaktu waktu dapat video call dengan anak isteri, tahun 90-an ini kalau kangen sama keluarga

Arisan Emas Pegadaian.

Ingin berinvestasi emas ? kunjungi outlet outlet Pegadaian, sekarang investasi emas dapat dilakukan dengan berbagai cara, dapat dibeli secara tunai di outlet Galeri 24 Pegadaian, dapat juga dengan cara arisan.

jalur sungai Banjarmasin to Palangkaraya

Jalur Sungai Banjarmasin – Palangkaraya. Kantor cabang Pegadaian di Palangkaraya pada tahun 1999 merupakan satu-satunya kantor cabang Pegadaian yang terletak di kota Palangkaraya, ibukota Propinsi Kalimantan Tengah.   Pegadaian di Palangkaraya kurang bagus perkembangannya karena setelah beberapa tahun berdiri masih juga berstatus cabang kelas III, klasifikasi cabang terendah pada masa itu. Dibandingkan Pegadaian di wilayah Kalimantan Timur sangat jauh tertinggal, Pegadaian di wilayah Balikpapan telah tumbuh pesat.  Pada tahun 1998-2000 apabila kita ingin ke   kota Palangkaraya dari Banjarmasin salah satu alternative yang dapat ditempuh adalah dengan menggunakan sarana transportasi berupa speed boat . Setelah pengalaman buruk saya menggunakan angkutan darat maka saya lebih memilih selalu menggunakan angkutan sungai meskipun sebenarnya saya takut karena tidak bisa berenang sama sekali. Transportasi sungai Banjarmasin ke Palangkaraya ini akan melalui sungai-sungai Kuala Kapuas,