Suatu masa..
Suatu saat sebagai pemeriksa di SPI saya pernah ditugaskan menyelesaikan kasus dimana pemimpin cabang yang melakukan penggelapan bernilai miliaran rupiah melarikan diri..
Tentu yang pertama saya kunjungi adalah tempat tinggalnya, menemui isterinya untuk menanyakan keberadaan suaminya, namun si isteri selalu menjawab tidak mengetahui dimana sekarang suaminya berada...
Jauh sebelum si suami bermasalah, saya pernah ngobrol bebas dengan suaminya dan dia bercerita dengan penuh kebanggaan mengenai isterinya yang berprestasi di tempat kerjanya, banyak mendapatkan penghargaan, sangat memdukung bagi peningkatan kariernya dan juga sangat pintar mengelola bisnis. dari ceritanya terlihat bagaimana dominannya pengaruh isterinya bagi kehidupannya.
Sekarang akhirnya saya bertemu dengan isteri yang diceritakannya dalam kondisi yang sangat tidak enak...
Akhirnya karena si isteri selalu menjawab tidak tahu dimana suaminya berada, dengan nada cukup keras saya sampaikan, bahwa pilihannya hanya menyelesaikan secara baik baik atau dilaporkan ke polisi dan suaminya akan dikejar seperti maling, karena mendengar ancaman ini si isteri mulai menangis...
satu hal yang tidak saya sadari ternyata anak bungsunya yang hampir se usia anak saya sendiri, masih SD (dimasa itu) menyaksikan dari balik pintu dan begitu melihat mama nya menangis langsung mengejar dan memeluk mamanya...
Saya berhenti bicara dan pamit meninggalkan rumah itu.. sampai dalam mobil, saya pun tidak mampu menahan air mata dan terus menangis di separuh perjalanan, ingat dengan anak isteri...
Ďari kejadian yang selalu membekas di ingatan, satu hal yang rasanya perlu diingatkan untuk isteri yang suaminya pegawai, jadilah orang yang selalu menjaga suaminya dari perbuatan yang tidak baik dan selalu saling menasehati untuk bersyukur.. sebab korban terbesar dari kesalahan orang tuanya adalah anak anak sendiri.
Komentar
Posting Komentar