Strategi Bisnis Gadai
Di Indonesia bisnis gadai mulai dikenal sejak dibawa oleh VOC dari Amsterdam pada tahun 1746. Pada awalnya bernama bank van leening dan beroperasi di Batavia. Sampai akhirnya karena kajian yang dilakukan oleh team yang dibentuk gubernur jenderal Hindia Belanda, bisnis gadai harus dikelola oleh pemerintah Hindia Belanda. Pada tahun 1901 jawatan gadai mulai beroperasi dan diberi hak monopoli.
Hak monopoli yang dimiliki oleh gadai milik pemerintah secara resmi berakhir dengan keluarnya peraturan OJK no. 31/POJK.05/2016. Dengan keluarnya POJK tersebut di Indonesia mulai berdiri usaha gadai yang dijalankan oleh pihak swasta. Pada saat sekarang banyak sekali kita lihat gadai swasta yang berdiri, diantaranya dengan nama Pusat Gadai Indonesia, MAS atau Raja Gadai. Namun karena POJK belum mengizinkan beroperasinya gadai yang dimiliki oleh asing maka bisnis gadai sepenuhnya masih dijalankan oleh perusahaan lokal.
Bisnis gadai di Indonesia sejak menjadi industri yang kompetitif masih sepenuhnya dibawah regulasi OJK. Di sebagian negara yang sudah self regulated, industri ini diatur oleh asosiasi industrinya. Seperti di Amerika Serikat regulasi bisnis gadai ini diatur oleh National Pawnshop Association (NPA) dan di Hongkong diatur oleh Kowloon Pawnbroker Association (HKKPA).
Di tengah gempuran perusahaan financial berbasiskan internet atau dikenal sebagai financial technology, Bisnis gadai ternyata tetap tumbuh. Hal ini menjawab bahwa eksistensi bisnis gadai tetap dibutuhkan oleh masyarakat.
Bisnis gadai ini dibutuhkan sebagai bridging loan, di Inggris berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bristol University menunjukkan alasan konsumen di Inggris melakukan pinjaman ke pawnshop adalah untuk menutupi pembayaran berbagai tagihan yang jatuh tempo, seperti sewa rumah, hipotek, kartu kredit, perbaikan kerusakan mobil, biaya rumah sakit dan berbagai jenis tagihan lainnya .
Di Meksiko masyarakat membutuhkan dana untuk berlibur akhir tahun, hal yang sama juga terjadi di Inggris siklus tertinggi bisnis gadai adalah pada masa liburan natal dan tahun baru. Pinjaman yang diambil tersebut menjadi semacam dana talangan karena tingkat pinjaman yang tidak dilunasi relative kecil, seperti di Meksiko hanya sekitar 4%.
Di Filipina Cebuana lhuilier yang merupakan pemain utama bisnis gadai di Filipina mengembangkan bisnisnya dari tempat pinjam meminjamkan uang menjadi tempat one stop service layanan jasa keuangan. Cebuana Lhuilier mengembangkan produk asuransi mikro, remittance dan foreign exchange, produk yang dibutuhkan oleh masyarakat lower-middle income dan pekerja migran.
Pengguna jasa gadai di Hongkong cukup besar berasal dari tenaga kerja migran Indonesia dan Filipina. Konsumen yang berasal dari tenaga migran tersebut juga berasal dari daerah asal yang memang sudah lama akrab dengan jasa gadai di tanah airnya. Misalnya pekerja migran Indonesia di Hongkong banyak berasal dari daerah Jawa Timur yang juga menjadi salah satu daerah paling banyak outlet jasa gadainya.
Bisnis gadai di Amerika, Singapura, Australia dan Inggris memiliki dua produk utama, yaitu layanan Pinjaman Gadai (loan), melayani konsumen yang butuh dana dan layanan jual beli berbagai jenis barang second hand . Layanan jual beli ini melayani konsumen yang butuh dana dengan menjual asetnya atau juga yang ingin mencari barang second hand.
Tidak seperti gadai di Indonesia, jasa gadai di Amerika Serikat juga menerima barang jaminan yang disebut dengan collectible items dan barang antik. Barang memorabilia seperti piringan hitam yang ditanda tangani oleh Elvis Presley, pedang antik dan mata uang tua cukup banyak diperjual belikan di pawnshop. Untuk penjualan barang memorabilia dan antik ini dijual di balai lelang atau dicari oleh penggemar barang antik di pawnshop.
Strategi ekspansi bisnis gadai dilakukan secara organik atau dengan strategi non organik. Strategi non organik dilakukan melalui merger, akuisisi dan franchise. Pemain terbesar dalam bisnis gadai di Amerika seperti First Cash Financial Service Inc melakukan strategi pertumbuhan melalui merger. First cash melakukan merger dengan Cash America International. Dengan strategi ini First cash berhasil menambah jaringan di Amerika Utara dan Amerika Latin.
Strategi akuisisi dilakukan oleh EZCORP, mereka melakukan akuisisi terhadap perusahaan gadai lokal untuk dengan cepat memperluas jaringannya menjangkau wilayah Nevada, Meksiko dan wilayah Amerika Latin lainnya. Strategi franchise dipilih oleh perusahaan gadai terbesar Australia Cash converter (Cashies). Cashier sudah beroperasi di berbagai negara dengan konsep franchise. Perusahaan yang pertama kali berdiri di Victoria Park, Perth, Australia pada tahun 1984 ini sudah berkembang di berbagai belahan dunia, sehingga mereka berani menyebut “the sun never sets on cash converter store network”.
Perusahaan cash converter ini dengan konsep bisnis yang sudah teruji kemudian berkembang ke berbagai negara, antara lain ke Perancis, Spanyol, Afrika Selatan, Namibia dan Uni Emirat Arab. Sehingga pada tahun 2022 sudah memiliki outlet sebanyak 700 unit yang tersebar di 16 negara.
Buku ini sangat perlu dibaca oleh pengusaha bisnis gadai, karyawan, mahasiswa, akademisi dan masyarakat umum yang ingin menambah pengetahuannya mengenai bisnis gadai di dunia.
Komentar
Posting Komentar