Tadashi Yanai “Without a soul, a company is nothing”
Uniqlo didirikan oleh Tadashi Yanai yang pada awalnya merupakan pewaris jaringan toko penjahit pakaian laki laki. Namun Tadashi memiliki visi bisnis yang jauh lebih besar dari Ayahnya, setelah ditunjuk sebagai CEO pada tahun 1984 Tadashi segera mengembangkan sayap bisnisnya. Tadashi segera mendirikan toko dengan nama Unique Clothing Warehouse, lebih dikenal dengan singkatannya Uniqlo.
Inspirasi tadashi untuk mengembangkan bisnisnya muncul setelah kunjungannya ke Eropa dan Amerika. Disana tadashi sempat mengunjungi toko pakaian GAP dan United Colors of Benneton. Bisnis fashion di Eropa dan Amerika yang berkembang pesat ini ternyata menimbulkan inspirasi bagi Tadashi untuk juga mengembangkan bisnis toko pakaiannya. Tadashi tidak ingin hanya menjadi pemilik dari jaringan toko penjahit pakaian pria.
Hanya dalam waktu singkat Tadashi sudah berhasil mengembangkan jaringan toko Uniqlo. Di tahun 2019 Uniqlo sudah memiliki lebih dari 2000 toko yang tersebar di Asia, Eropa dan Amerika Serikat. Di Jepang sendiri Uniqlo memiliki lebih dari 800 toko. Uniqlo sudah menjadi penantang yang serius bagi jaringan toko fashion yang sudah jauh lebih terkenal seperti Zara, H&M serta Forever21.
Secara demografis segmen yang menjadi target dari produk Uniqlo dibagi dalam tiga kelompok, yaitu wanita, pria, anak anak dan bayi. Kelompok berpenghasilan rendah dan kelas menengah. Segmen secara geografis mencakup penduduk perkotaan dan pinggiran kota. Segmen secara psikografis menargetkan kelas sosial pekerja, kelas menengah dan menengah atas.
Target pasar utama dari produk Uniqlo adalah wanita dan pria di rentang usia 18 sampai dengan 40 tahun. Mereka yang membutuhkan pakaian berkualitas tinggi, cocok dengan gaya hidupnya serta dengan harga yang terjangkau.
Positioning yang dibangun oleh Uniqlo adalah perusahaan Jepang yang modern yang meng- inspirasi semua orang untuk berpakaian casual.
Tadashi merupakan seorang Innovator. Tadashi tipe orang selalu mengajukan pertanyaan seperti “jika kita melakukan ini apa yang terjadi ?” jenis manusia yang tidak puas dengan status quo. Untuk mendapatkan jawabannya Tadashi kemudian mereka melakukan eksperiman dan ini kemudian menjadi awal dari penemuan produk Uniqlo yang inovatif. Uniqlo bekerjasama dengan membangun pabrik dengan teknologi baru dan perusahaan kimia besar Jepang untuk menciptakan bahan pakaian yang menarik.
Oleh karena itu Tadashi beranggapan kalau competitor uniqlo adalah Apple, karena Apple sangat terkenal dengan produknya yang inovatif. Tadashi mempunyai visi bahwa uniqlo bukan perusahaan fashion tetapi merupakan perusahaan yang unggul dalam inovasi.

Komentar
Posting Komentar