Langsung ke konten utama

Fintech di Industri Pinjam meminjam

Fintech

Pada saat sekarang akibat serba bisanya teknologi IT menyebabkan pola persaingan tidak bisa lagi dibaca secara horizontal, hal yang tadinya tidak terbayangkan menjadi hal yang mudah terjadi, perubahan bisa begitu cepatnya dan siapa yang menjadi pesaing pun bisa jadi mengarah ke teknologi IT. jika sebelumnya lembaga keuangan seperti Pegadaian mendefinisikan pesaingnya adalah gadai swasta dan Bank syariah seperti  Pusat gadai Indonesia dan BSM, maka dengan munculnya pesaing dalam bentuk fintech menyebabkan definis siapa pesaing harus sudah mulai ditambah dengan Fintech, keluarnya peraturan OJK mengenai izin pembukaan gadai swasta POJK no.31 dan POJK no.77 mengenai Izin bagi perusahaan berbasiskan fintech melaksanakan kegiatan pinjam meminjam akan membawa Pegadaian pada bentuk persaingan baru.

Perkembangan industri keuangan berbasiskan  bisnis pinjam meminjam uang seperti perbankan dan Pergadaian dipastikan akan sangat dipengaruhi dengan perkembangan platform berbasiskan Internet of Thing (IOT) ini. 

Pada saat ini jenis fintech yang potensial menjadi pesaing bagi industri keuangan pinjamn meminjamkan uang ini diantaranya adalah jenis sbb. :

1. Mobile Money.

Negara dengan tingkat literasi keuangan yang cukup rendah seperti Indonesia ini akan sangat cocok jika menggunakan Mobile Money ini, menurut data Bank Dunia 2012, masyarakat Indonesia yang memiliki rekening baru mencapai angka 19,5%, untuk ukuran Asia kita lebih baik dari kamboja dengan angka 3,6% dan dibawah Vietnam di angka 21%. Dari data OJK 2013, tingkat well literate masyarakat mengenai lembaga keuangan Perbankan mencapai 21,80% dan Pergadaian mencapai 17,84%. Berarti di Indonesia masih ada sekitar 80% yang tidak menggunakan rekening bank.

Dengan menggunakan mobile money atau disebut juga dengan mobile payment dan mobile wallet ini, masyarakat dapat menggunakan  ponsel untuk melakukan pembayaran berbagai produk atau layanan. teknologi fintech ini lebih cocok mengingat kepemilikan rekening Bank yang masih rendah di Indonesia.

Mobile wallet yang beroperasi di Indonesia diantaranya  adalah E-toll Pas, Flazz BCA, Telkomsel t-cash, Brizzi Card  BRI, Tapcash BNI, dompetku Indosat Ooredo, XL tunai dan Indomart card. ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk penerbit e-money meliputi  4 unsur yang harus dipenuhi, yaitu : 
  1. Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu kepada penerbit;
  2. Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media server atau chip;
  3. Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut; dan
  4. Nilai uang elektronik yang dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan.
Sampai dengan bulan September tahun 2016 jumlah transaksi menggunakan e-money sudah mencapai 476 juta dengan nilai transaksi yang mencapai Rp. 4,89 triliun. Selain itu, jumlah e-money yang telah beredar di masyarakat Indonesia sendiri sudah mencapai 352 juta. Pertumbuhan transaksi menggunakan e-money ini di Indonesia sangat besar, pada tahun 2014 volume transaksi penggunaan e-money di Indonesia 203 juta, mengalami kenaikan sebesar 47,48 persen dibanding tahun sebelumnya (2013),  pada tahun 2015 angkanya kembali naik yakni mencapai 535 juta transaksi atau naik sekitar 163,35% dari tahun sebelumnya. 




2. Peer to Peer Lending

peer to per lending ini merupakan platform untuk pemberian pinjaman kepada individu melalui layanan online, di Indonesia berdasarkan data dari OJK pada tahun 2017, hingga bulan Agustus sudah terdaftar sebanyak 22 perusahaan fintech, dengan nilai transaksi sebesar Rp. 1 triliun dan jumlah nasabah mencapai angka 200,000.- orang (detiknews.com).

Kelebihan dari model peer to peer ini adalah sistem operasi yang lebih efisien, dengan memanfaatkan jaringan online maka perusahaan peer to peer tidak memerlukan  kantor cabang dan tenaga sumber daya manusia (SDM) yang banyak, untuk perbankan dan lembaga pembiayaan   konvensional biaya tersebut bisa menjadi hampir separuh biaya operasionalnya. Perusahaan peer to peer lending ini bisa menawarkan bunga yang lebih rendah, namun menghasilkan laba yang lebih besar. Namun untuk Indonesia, berdasarkan keterangan direktur Pengaturan perizinan dan pengawasan Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tingkat suku bunga rata rata yang ditetapkan oleh perusahaan fintech di Indonesia berkisar antara 10  % - 20% per tahun, tidak lebih rendah namun cukup kompetitif dengan bunga perbankan.

Untuk negara dengan tingkat pengguna peer to peer lending terbesar pada saat ini adalah korea Selatan dan Tiongkok, pasar peminjaman uang P2P di Tiongkok mencapai US$ 940 juta pada tahun 2012 dan terus tumbuh setiap tahunnya.

Dengan semakin tingginya tingkat penetrasi pengguna internet maka potensi transaksi menggunakan platform peer to peer landing ini juga akan semakin besar pertumbuhannya dan menjadi ancaman bagi berbagai lembaga keuangan yang beroperasi secara konvensional, intinya kemudian jika tidak ingin tenggelam atau menjadi kuno, mengembangkan model layanan online juga sudah menjadi keharusan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pemeriksaan kas sekonyong konyong

Disaat masih menjadi pemeriksa muda di Inspektorat Wilayah Medan aku seperti biasa melakukan berbagai kunjungan pemeriksaan ke berbagai kantor cabang Pegadaian. Hari ini pemeriksaan di kantor cabang Pegadaian takengon selesai dilaksanakan, siang ini aku dan pak Sudrajat sebagai ketua team akan segera kembali ke Medan.  Ketua team ini orang sunda yang sangat baik dan seperti orang sunda lainnya, senang guyon, sehingga perjalanan jauh dari Medan ke Aceh yang ditempuh selama belasan jam ini tidak terasa membosankan. Tapi seperti orang sunda yang susah melafalkan beberapa huruf, begitu juga boss satu ini, salah satu yang paling aku ingat adalah kegagalannya mengucapkan kata “eksekutif”, beliau selalu mengucapkannya sebagai sekutip.   Karena sudah jadwalnya kembali ke Medan, Hati ini riang gembira serasa berteriak “hore.. hore, akhirnya tiba waktunya I’am coming home”. Tidak seperti sekarang dimana sewaktu waktu dapat video call dengan anak isteri, tahun 90-an ini kalau kangen sama keluarga

Arisan Emas Pegadaian.

Ingin berinvestasi emas ? kunjungi outlet outlet Pegadaian, sekarang investasi emas dapat dilakukan dengan berbagai cara, dapat dibeli secara tunai di outlet Galeri 24 Pegadaian, dapat juga dengan cara arisan.

jalur sungai Banjarmasin to Palangkaraya

Jalur Sungai Banjarmasin – Palangkaraya. Kantor cabang Pegadaian di Palangkaraya pada tahun 1999 merupakan satu-satunya kantor cabang Pegadaian yang terletak di kota Palangkaraya, ibukota Propinsi Kalimantan Tengah.   Pegadaian di Palangkaraya kurang bagus perkembangannya karena setelah beberapa tahun berdiri masih juga berstatus cabang kelas III, klasifikasi cabang terendah pada masa itu. Dibandingkan Pegadaian di wilayah Kalimantan Timur sangat jauh tertinggal, Pegadaian di wilayah Balikpapan telah tumbuh pesat.  Pada tahun 1998-2000 apabila kita ingin ke   kota Palangkaraya dari Banjarmasin salah satu alternative yang dapat ditempuh adalah dengan menggunakan sarana transportasi berupa speed boat . Setelah pengalaman buruk saya menggunakan angkutan darat maka saya lebih memilih selalu menggunakan angkutan sungai meskipun sebenarnya saya takut karena tidak bisa berenang sama sekali. Transportasi sungai Banjarmasin ke Palangkaraya ini akan melalui sungai-sungai Kuala Kapuas,