Langsung ke konten utama

Literasi Keuangan

Literasi Keuangan Nasional


Sumber : Survei literasi dan inklusi keuangan nasional, OJK 2016


Berdasarkan survei literasi dan inklusi tingkat nasional yang dilakukan oleh OJK diketahui terjadinya peningkatan literasi keuangan (financial literacy) masyarakat Indonesia dari 21.84 pada tahun 2013 menjadi 29.66 pada tahun 2016. Kondisi ini mencerminkan semakin dikenalnya lembaga keuangan oleh masyarakat dan semakin meningkatnya keyakinan masyarakat untuk menggunakan berbagai lembaga keuangan untuk mendukung kegiatan produktif dan konsumtif yang dilakukan.

Meskipun sudah mengalami peningkatan sebesar 7,82% dibandingkan survei yang dilakukan pada tahun 2014, pencapaian ini masih sangat rendah dibandingkan dengan financial literacy di negara negara maju. Oleh karena itu diperlukan lebih banyak usaha untuk memperkenalkan lembaga keuangan kepada masyarakat, meningkatnya literasi keuangan ini akan dengan sendirinya mendorong keinginan masyarakat untuk menggunakan lembaga keuangan dan pada akhirnya akan memberikan keuntungan bagi lembaga keuangan itu sendiri dengan meningkatnya kredit yang disalurkan.
 
Tingkat literasi keuangan Indonesia juga menunjukkan perbedaan antara satu daerah dengan daerah lainnya, dengan indeks tertinggi berada di DKI Jakarta sebesar 40% dan rata rata daerah di pulau Jawa dan terendah berada di daerah Papua Barat 19.27%.

 
Sumber : Survei nasional literasi dan inklusi keuangan nasional, OJK 2016

 
Berdasarkan hasil survei tersebut untuk lembaga Pergadaian meskipun mengalami peningkatan sebesar 2.97% namun masih cukup jauh dibandingkan tingkat literasi nasional yang mencapai 29.66%.   Diperlukan berbagai usaha untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat terhadap lembaga Pegadaian ini, misalnya dengan aktif melakukan kegiatan literasi langsung kepada masyarakat (Below the Line) dan juga dengan menggunakan media cetak, digital, media Out of Home (OOH) atau aktifitas Above the Line lainnya.

 
 sumber : Survei nasional literasi dan inklusi keuangan nasional, OJK 2016




















Komentar

Postingan populer dari blog ini

pemeriksaan kas sekonyong konyong

Disaat masih menjadi pemeriksa muda di Inspektorat Wilayah Medan aku seperti biasa melakukan berbagai kunjungan pemeriksaan ke berbagai kantor cabang Pegadaian. Hari ini pemeriksaan di kantor cabang Pegadaian takengon selesai dilaksanakan, siang ini aku dan pak Sudrajat sebagai ketua team akan segera kembali ke Medan.  Ketua team ini orang sunda yang sangat baik dan seperti orang sunda lainnya, senang guyon, sehingga perjalanan jauh dari Medan ke Aceh yang ditempuh selama belasan jam ini tidak terasa membosankan. Tapi seperti orang sunda yang susah melafalkan beberapa huruf, begitu juga boss satu ini, salah satu yang paling aku ingat adalah kegagalannya mengucapkan kata “eksekutif”, beliau selalu mengucapkannya sebagai sekutip.   Karena sudah jadwalnya kembali ke Medan, Hati ini riang gembira serasa berteriak “hore.. hore, akhirnya tiba waktunya I’am coming home”. Tidak seperti sekarang dimana sewaktu waktu dapat video call dengan anak isteri, tahun 90-an ini kalau kangen...

NOKIA di tahun 2008

Harga Pasar Handphone Melihat Daftar Harga Pasar Setempat (HPS) handphone (HP) triwulan II tahun 2008 yang dipakai sebagai dasar bagi Penaksir Pegadaian menetapkan nilai  taksiran barang jaminan handphone di tahun 2008 ini menjadi flashback bagaimana sengitnya persaingan   dalam bisnis handphone .  Dari belasan merek HP yang beredar di pasaran Indonesia pada masa tersebut dan kemudian tercatat dalam daftar barang yang diterima sebagai barang jaminan pada masa itu, pada saat sekarang mungkin hanya hanya Samsung LG dan Motorolla yang masih terlihat  di display outlet penjual HP, selebihnya sudah tidak lagi dikenal oleh generasi sekarang. Merek yang pada masanya cukup inovatif dan laku seperti Sony Ericson atau Siemens pada masa sekarang sudah tidak ada lagi, hanya tinggal kenangan bagi gen X dan tidak dikenal oleh Gen Millenial. P ada tahun 2008 ini HP yang paling terkenal dan menjadi market leader tentu saja NOKIA, HP sejuta umat dan menjadi idola...

Arisan Emas Pegadaian.

Ingin berinvestasi emas ? kunjungi outlet outlet Pegadaian, sekarang investasi emas dapat dilakukan dengan berbagai cara, dapat dibeli secara tunai di outlet Galeri 24 Pegadaian, dapat juga dengan cara arisan.