Langsung ke konten utama

Persaingan Asimetris Perusahaan Gadai dengan Fintech







             Sumber : Katadata


 
Kemunculan industri Fintech ini akan menjadi ancaman serius bagi perusahaan gadai dalam waktu beberapa tahun mendatang, Fintech ini akan menjadi pesaing asimetris bagi perusahaan Pergadaian, mereka beroperasi dengan menggunakan proses yang sama sekali berbeda dengan perusahaan gadai namun menyasar segmen nasabah yang menjadi target bagi perusahaan gadai dan pada tahun tahun mendatang perusahaan fintech terus bertambah jumlahnya.

Sebagian perusahaan fintech ini seperti Mekar dan Amartha menyasar segmen ibu rumah tangga dengan usaha produktif, Investree menyasar nasabah dengan usaha produktif yang rentang nilai uang pinjamannya termasuk dalam rentang target bisnis Pergadaian. Sebagian besar fintech juga menawarkan uang pinjaman kepada konsumen untuk keperluan produktif maupun konsumtif dengan nilai uang pinjaman yang berada di segmen yang menjadi target market dari bisnis pergadaian.  

Kemunculan lembaga keuangan berbasiskan Fintech ini menimbulkan perubahan yang sangat besar dalam pola penyaluran uang pinjaman, dalam istilah yang di Indonesia dipopulerkan oleh rhenald kasali, kehadiran fintech ini adalah disruption bagi lembaga keuangan yang sudah terlebih dahulu exist, termasuk tentunya bagi bisnis pergadaian.


Pada umumnya perusahaan fintech yang menyasar segmen yang sama dengan segmen yang dilayani oleh perusahaan gadai, misalnya PT Amartha Mikro Fintek, perusahaan fintech berbasiskan syariah dengan investor Mahaka group ini  telah menyalurkan pinjaman dengan OSL lebih dari Rp. 200 miliar, dengan jumlah nasabah lebih dari 70 ribu perempuan pelaku usaha mikro di indonesia (m.republika.co.id, 14 Desember 2017). Perbedaan utama penyaluran kredit oleh Fintech dibandingkan  ini tidak memerlukan barang jaminan sebagaimana yang diterapkan oleh jasa gadai tradisonal, perusahaan fintech memanfaatkan sistem credit scoring sebagai bentuk manajemen risiko kreditnya.

Berbagai fintech lainnya juga tumbuh seperti cendawan di musim hujan, dengan produk yang ditawarkan menyasar konsumen yang membutuhkan uang tunai dengan cara cepat, tanpa proses yang berbelit belit, nilai uang pinjaman yang ditawarkan mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. Bahasa promosi perusahaan fintech nyaris sama dengan bahasa yang dipakai oleh perusahaan gadai, kondisi ini menjelaskan bahwa segmen yang menjadi target adalah yang selama ini menjadi lumbung konsumen oleh bisnis gadai. Fintech sepertinya menawarkan diri sebagai substitusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan adanya lembaga keuangan yang mampu menyediakan uang tunai dalam waktu singkat dan tanpa proses berbelit belit. Lembaga keuangan ini semakin efektif dan diminati oleh masyarakat, terutama  segmen early adopter,  middle Low , urban, gen Y dan millennial.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

NOKIA di tahun 2008

Harga Pasar Handphone Melihat Daftar Harga Pasar Setempat (HPS) handphone (HP) triwulan II tahun 2008 yang dipakai sebagai dasar bagi Penaksir Pegadaian menetapkan nilai  taksiran barang jaminan handphone di tahun 2008 ini menjadi flashback bagaimana sengitnya persaingan   dalam bisnis handphone .  Dari belasan merek HP yang beredar di pasaran Indonesia pada masa tersebut dan kemudian tercatat dalam daftar barang yang diterima sebagai barang jaminan pada masa itu, pada saat sekarang mungkin hanya hanya Samsung LG dan Motorolla yang masih terlihat  di display outlet penjual HP, selebihnya sudah tidak lagi dikenal oleh generasi sekarang. Merek yang pada masanya cukup inovatif dan laku seperti Sony Ericson atau Siemens pada masa sekarang sudah tidak ada lagi, hanya tinggal kenangan bagi gen X dan tidak dikenal oleh Gen Millenial. P ada tahun 2008 ini HP yang paling terkenal dan menjadi market leader tentu saja NOKIA, HP sejuta umat dan menjadi idola...

Menaksir emas menggunakan loupe dan cap tanggungan

Menaksir Emas Menggunakan Loupe dan Cap Tanggungan. Juru Taksir dalam melaksanakan   tugasnya menggunakan alat yang disebut dengan loupe , atau kaca pembesar ( magnifying glasses ),   Jenis loupe ini bervariasi, ukuran loupe yang dipakai oleh juru taksir adalah loupe dengan kekuatan   minimal 10x triplet, artinya loupe ini memiliki tiga lensa yang dipadukan menjadi satu sehingga meminimalkan distorsi atau kaburnya pandangan mata. Fungsi loupe untuk pengujian emas adalah untuk melihat cap karatase atau dikenal dengan nama cap tanggungan, cap yang tertera di perhiasan emas, setiap produsen baik pabrikan atau toko emas selalu mencantumkan karatase emasnya di perhiasan yang dibuatnya, tidak seperti emas batangan yang karatasenya secara jelas tertulis di bagian luar emas batangan, untuk emas perhiasan tulisan emas ini biasanya sangat kecil sehingga memerlukan loupe untuk melihatnya. Pada umumnya cap tanggungan untuk cin...
BAGAIMANA CARA MENGUJI KARATASE EMAS Penetapan karatase pada umumnya oleh Penaksir di Pegadaian berdasarkan hasil analisa kimia, yaitu dengan menggosokkan emas pada batu uji untuk mendapatkan residu di atas batu, karena sifatnya yang larut dalam larutan aqua regia (air raja) maka residu yang tertinggal di batu uji tadi ditetesi   air uji yang terdiri dari air uji 1 berupa cairan asam nitrat (HNO3) dan air uji 2 berupa cairan HNO3 dicampur cairan asam chlorida (HCL), reaksi kimia yang terjadi inilah yang menentukan karatase emas tersebut. Misalnya untuk pengujian emas merah (emas dengan campuran tembaga), pertama kali hasil gosokan emas pada batu uji yang berbentuk garis akan ditetesi dengan air nitrat dan apabila garis emas tadi termakan oleh air nitrat berarti kadar emas tadi adalah 16 karat atau kurang, perbedaan karatasenya akan terlihat dari reaksinya, semakin cepat garis emas termakan oleh reaksi kimia maka akan semakin rendah kadar emas...