Langsung ke konten utama

Visionary Leadership




 
VISIONARY LEADERSHIP

Pemimpin yang visioner adalah seseorang yang membangun fajar baru, bekerja dengan imajinasi, memiliki pengetahuan yang dalam dan cerdas. Mereka hadir untuk membawa orang orang terbaik untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

Seorang visioner dapat melihat jauh ke depan, tidak hanya dapat melihat apa yang di depan mata. Mereka merupakan Social Innovator dan juga menjadi Change Agents, melihat gambaran besar (big picture)  dan berfikir secara strategis.

Kemudian apa yang dapat membuat seseorang yang memiliki Visi dapat menjadi seorang pemimpin yang visioner ? seorang visioner memiliki impian yang hebat akan masa depan dan mampu menyampaikannya dalam kata kata yang memberikan inspirasi yang luar biasa bagi orang lain.

Seorang pemimpin yang visioner tidak hanya pandai memberikan inspirasi dalam kata kata, namun juga mampu menterjemahkan kata kata tersebut dalam bentuk tindakan. Untuk mewujudkan visi tidak hanya dibutuhkan kata kata yang menginspirasi, namun memerlukan kepemimpinan dan komitmen sepenuh hati.

Pemimpin yang visioner adalah seseorang yang mampu menyampaikan visinya secara efektif,  spesifik, memiliki tujuan yang jelas (achievable goals), mampu menginisiasi tindakan dan mampu mengajak partisipasi dari pihak yang terlibat.

Pemimpin yang visioner memiliki keseimbangan dalam ekspresi spiritual, mental, emosional dan fisik. Untuk menjadi pemimpin yang visioner dibutuhkan nilai nilai inti (core values), visi yang jernih (clear vision), memberdayakan hubungan (empowering relationship), dan tindakan inovatif. Pada saat salah satu dari dimensi ini tidak ada, kepemimpinan yang visioner tidak akan berjalan.

10 kualitas yang diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin visioner.
1.   Inspirational, mereka membangkitkan semangat, menuntun emosi kita ke arah yang benar, untuk mengeluarkan kemampuan terbaik kita.
2.   Emotionally Intelligent, mereka memberikan inspirasi dengan sikap konsistennya, mampu menjaga emosinya, dan merupakan pemimpin yang ber-emphati . Hanya pemimpin yang bisa ber-emphaty bisa membangun hubungan yang mendalam dengan anggota teamnya  dan menginspirasi mereka untuk mencapai hasil terbaik.
3.   Open Minded, meskipun mereka memiliki big picture dalam pikirannya, namun mereka juga dapat bersikap fleksibel mengenai bagaimana cara untuk mencapai sasaran. Mereka terbuka untuk menerima informasi dan dapat melihat dari berbagai sudut pandang, sikap yang terbuka dan fleksibel ini memungkinkan mereka mengendalikan situasi yang sulit.  Memanfaatkan berbagai sumber yang kadangkala tidak langsung terhubung dengan industri-nya  untuk menghasilkan solusi yang kreatif.
4.   Imaginative, mereka bekerja seperti semangatnya anak anak bermain,  menghargai imajinasi dan terus bermimpi, mampu melihat kejadian melebihi apa yang tampak secara harfiah. Mereka juga mendorong orang lainnya untuk bermimpi besar.
5.   Resolute, mereka tidak terlalu dipengaruhi oleh tekanan sosial. Kemunduran dalam suatu usaha tidak ditanggapi sebagai sinyal kegagalan, mereka mampu memperhitungkan risiko dan mampu menghadapai ketidak pastian. Mereka juga mampu memberi keyakinan dan arah yang jelas pada saat menghadapi ketidak pastian.
6.   Persistent, meskipun mewujudkan visi bukanlah hal yang mudah, seorang pemimpin yang visioner memiliki kemampuan menghadapi situasi sulit dan kekecewaan, mereka kemudian dapat membalikkan situasi, mereka memiliki kelincahan, kegigihan dan kemampuan melakukan koreksi atas kesalahan .
7.   Collaborative, mereka mampu membawa team terbaiknya untuk bekerjasama, memberikan inspirasi kepada yang lainnya untuk dapat memanfaatkan ke-unikan dan kekuatan pada diri masing masing anggota team untuk ber-inovasi dan menemukan solusi kreatif.
8.   Bold, mereka membangkitkan semangat, keberanian dan mampu untuk berhitung risiko. Mereka tidak takut gagal, mengembangkan organisasi yang inovatif, membawa organisasi yang dapat belajar dengan cepat, bisa beradaptasi dan tumbuh.
9.   Magnetic, mereka merupakan pemimpin yang inklusif,  mampu mengajak karyawan lainnya untuk memiliki visi nya sendiri, apa yang dilakukan oleh pemimpin yang visioner ini menarik dan membangkitkan semangat bagi karyawan untuk mencapai visi perusahaan . Mereka menciptakan pertumbuhan, mengembangkan budaya inovatif dimana setiap orang memiliki kebebasan untuk mengembangkan kemampuan terbaiknya dan bangga akan usaha yang sudah mereka lakukan.
10.   Optimistic, pemimpin yang visioner memiliki pandangan yang positif mengenai masa depan. Mereka memiliki keyakina bahwa akan mencapai kesuksesan, mereka tidak melihat permasalahan secara personal, permanen atau akan sesuatu yang akan meluas, sebaliknya mereka melihat permasalahan bukanlah hal yang personal, bersifat sementara, dan melihat kaitan permasalahan pada situasi sesaat. Sikap optimis mereka menjangkiti seluruh organisasi


 
Sumber tulisan :
CEO sage : 10 attributes of visionary leadership
The center of visionary leadership


Komentar

Postingan populer dari blog ini

NOKIA di tahun 2008

Harga Pasar Handphone Melihat Daftar Harga Pasar Setempat (HPS) handphone (HP) triwulan II tahun 2008 yang dipakai sebagai dasar bagi Penaksir Pegadaian menetapkan nilai  taksiran barang jaminan handphone di tahun 2008 ini menjadi flashback bagaimana sengitnya persaingan   dalam bisnis handphone .  Dari belasan merek HP yang beredar di pasaran Indonesia pada masa tersebut dan kemudian tercatat dalam daftar barang yang diterima sebagai barang jaminan pada masa itu, pada saat sekarang mungkin hanya hanya Samsung LG dan Motorolla yang masih terlihat  di display outlet penjual HP, selebihnya sudah tidak lagi dikenal oleh generasi sekarang. Merek yang pada masanya cukup inovatif dan laku seperti Sony Ericson atau Siemens pada masa sekarang sudah tidak ada lagi, hanya tinggal kenangan bagi gen X dan tidak dikenal oleh Gen Millenial. P ada tahun 2008 ini HP yang paling terkenal dan menjadi market leader tentu saja NOKIA, HP sejuta umat dan menjadi idola...

Menaksir emas menggunakan loupe dan cap tanggungan

Menaksir Emas Menggunakan Loupe dan Cap Tanggungan. Juru Taksir dalam melaksanakan   tugasnya menggunakan alat yang disebut dengan loupe , atau kaca pembesar ( magnifying glasses ),   Jenis loupe ini bervariasi, ukuran loupe yang dipakai oleh juru taksir adalah loupe dengan kekuatan   minimal 10x triplet, artinya loupe ini memiliki tiga lensa yang dipadukan menjadi satu sehingga meminimalkan distorsi atau kaburnya pandangan mata. Fungsi loupe untuk pengujian emas adalah untuk melihat cap karatase atau dikenal dengan nama cap tanggungan, cap yang tertera di perhiasan emas, setiap produsen baik pabrikan atau toko emas selalu mencantumkan karatase emasnya di perhiasan yang dibuatnya, tidak seperti emas batangan yang karatasenya secara jelas tertulis di bagian luar emas batangan, untuk emas perhiasan tulisan emas ini biasanya sangat kecil sehingga memerlukan loupe untuk melihatnya. Pada umumnya cap tanggungan untuk cin...
BAGAIMANA CARA MENGUJI KARATASE EMAS Penetapan karatase pada umumnya oleh Penaksir di Pegadaian berdasarkan hasil analisa kimia, yaitu dengan menggosokkan emas pada batu uji untuk mendapatkan residu di atas batu, karena sifatnya yang larut dalam larutan aqua regia (air raja) maka residu yang tertinggal di batu uji tadi ditetesi   air uji yang terdiri dari air uji 1 berupa cairan asam nitrat (HNO3) dan air uji 2 berupa cairan HNO3 dicampur cairan asam chlorida (HCL), reaksi kimia yang terjadi inilah yang menentukan karatase emas tersebut. Misalnya untuk pengujian emas merah (emas dengan campuran tembaga), pertama kali hasil gosokan emas pada batu uji yang berbentuk garis akan ditetesi dengan air nitrat dan apabila garis emas tadi termakan oleh air nitrat berarti kadar emas tadi adalah 16 karat atau kurang, perbedaan karatasenya akan terlihat dari reaksinya, semakin cepat garis emas termakan oleh reaksi kimia maka akan semakin rendah kadar emas...