Langsung ke konten utama

selling after crisis

Selling After Crisis

Lembaga riset J.D.Power menyatakan kalau konsumen mobil di Amerika serikat sekarang jauh lebih banyak menghabiskan waktunya melalui perangkat online untuk mendapatkan informasi mengenai mobil. Sekitar 13 jam dipergunakan mencari informasi melalui aplikasi online dan hanya 3,5 jam calon pembeli mobil yang datang ke dealer untuk mendapatkan informasi mengenai mobil yang akan dibelinya. 

Customer sekarang menginginkan website yang memberikan informasi mengenai produk, harga dan review terhadap produk. Calon customer  sekarang sudah memiliki informasi yang lengkap mengenai produk sebelum menginjakkan kakinya ke dealer. Konsumen juga tidak akan meneruskan membuka website dealer yang tidak mencantumkan harga. Sales tidak lagi dapat meminta komitmen dari calon customer sebelum memberikan penawaran harga.

Kondisi yang tidak jauh berbeda juga dialami  Honda Prospect Motor sebagai principal pemegang merek Honda di Indonesia. Dampak dari pandemic covid 19 yang terjadi menyebabkan merosotnya angka penjualan mobil. Penjualan secara offline mengalami penurunan, namun penjualan secara online meningkat. Pada tahun 2019 sebelum pandemic terjadi, penjualan online hanya 5% dan tahun 2020 setelah pandemic penjualan online sudah mencapai 20% dari total penjualan.

Demikian juga dengan penjualan mobil Peugeot, merek yang lama tenggelam dari persaingan otomotif di Indonesia mengalami peningkatan penjualan justru di era pandemic. Penjualan Peugeot meningkat sebesar 64% selama tahun 2020. 

Salah satu strategi yang diterapkan oleh Honda dan Peugeot adalah dengan meningkatkan aktifitas penjualan secara online. Strategi penjualan digital ini dengan membangun website dimana calon pembeli bisa mendapatkan informasi mengenai produk, harga, lokasi dealer dan berbagai program promo. Untuk meningkatkan sensasi belanja online calon pembeli dapat melihat produk dari kamera 360 derajat. Konsumen juga mendapatkan infromasi layanan purna jual dan juga bisa langsung melakukan transaksi pembelian secara online. 

Frank V Cespedes dalam tulisannya berjudul Selling After Crisis di HBR menuliskan Pada umumnya customer pada awalnya dalah seorang generalis, namun selanjutnya akan lebih discriminating. Dengan banyaknya new entrants akan menyebabkan  hadirnya standar baru. Sebagai akibatnya customer menjadi semakin memiliki banyak pilihan. Perusahaan harus selalu merespon perubahan customer expectation atau akan kehilangan kesempatan untuk memenangi persaingan. 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

pemeriksaan kas sekonyong konyong

Disaat masih menjadi pemeriksa muda di Inspektorat Wilayah Medan aku seperti biasa melakukan berbagai kunjungan pemeriksaan ke berbagai kantor cabang Pegadaian. Hari ini pemeriksaan di kantor cabang Pegadaian takengon selesai dilaksanakan, siang ini aku dan pak Sudrajat sebagai ketua team akan segera kembali ke Medan.  Ketua team ini orang sunda yang sangat baik dan seperti orang sunda lainnya, senang guyon, sehingga perjalanan jauh dari Medan ke Aceh yang ditempuh selama belasan jam ini tidak terasa membosankan. Tapi seperti orang sunda yang susah melafalkan beberapa huruf, begitu juga boss satu ini, salah satu yang paling aku ingat adalah kegagalannya mengucapkan kata “eksekutif”, beliau selalu mengucapkannya sebagai sekutip.   Karena sudah jadwalnya kembali ke Medan, Hati ini riang gembira serasa berteriak “hore.. hore, akhirnya tiba waktunya I’am coming home”. Tidak seperti sekarang dimana sewaktu waktu dapat video call dengan anak isteri, tahun 90-an ini kalau kangen sama keluarga

Arisan Emas Pegadaian.

Ingin berinvestasi emas ? kunjungi outlet outlet Pegadaian, sekarang investasi emas dapat dilakukan dengan berbagai cara, dapat dibeli secara tunai di outlet Galeri 24 Pegadaian, dapat juga dengan cara arisan.

jalur sungai Banjarmasin to Palangkaraya

Jalur Sungai Banjarmasin – Palangkaraya. Kantor cabang Pegadaian di Palangkaraya pada tahun 1999 merupakan satu-satunya kantor cabang Pegadaian yang terletak di kota Palangkaraya, ibukota Propinsi Kalimantan Tengah.   Pegadaian di Palangkaraya kurang bagus perkembangannya karena setelah beberapa tahun berdiri masih juga berstatus cabang kelas III, klasifikasi cabang terendah pada masa itu. Dibandingkan Pegadaian di wilayah Kalimantan Timur sangat jauh tertinggal, Pegadaian di wilayah Balikpapan telah tumbuh pesat.  Pada tahun 1998-2000 apabila kita ingin ke   kota Palangkaraya dari Banjarmasin salah satu alternative yang dapat ditempuh adalah dengan menggunakan sarana transportasi berupa speed boat . Setelah pengalaman buruk saya menggunakan angkutan darat maka saya lebih memilih selalu menggunakan angkutan sungai meskipun sebenarnya saya takut karena tidak bisa berenang sama sekali. Transportasi sungai Banjarmasin ke Palangkaraya ini akan melalui sungai-sungai Kuala Kapuas,