Langsung ke konten utama

Gadai Pantura

Gadai di Pantai Utara Jawa

Setelah VOC bangkrut maka kekuasaan di Hindia Belanda diambil oleh Kerajaan Belanda. Pada tahun1794 terjadi perubahan kekuasaan di Eropa. Republiek der Zeven Verenigde Nederlanden diduduki oleh Perancis dibawah Napoleon Bonaparte. Raja Belanda William van Orange (William V) mengungsi ke London dan menyerahkan kendali tanah jajahan ke tangan Inggris.

Semua daerah koloni kerajaan Belanda menjadi bagian yang dikuasai oleh pemerintahan Napoleon. Untuk mengatur daerah pendudukannya di Pulau Jawa, Napoleon mengirimkan Daendels sebagai Gubernur Jenderal dan berkuasa pada era tahun 1800-1811.

Gubernur Jenderal yang namanya dalam buku sejarah Indonesia dikenang dengan kekejamannya bagi rakyat Hindia Belanda ini juga merupakan tokoh yang sangat dipengaruhi oleh cita cita liberal revolusi perancis. Setelah kekalahan Napoleon di Eropa, Belanda kembali diperintah oleh dinasti Orange dan Daendels kembali ke Eropa dan menjadi bagian dari pasukan Raja William.

Daendels adalah inisiator pembangunan Jalan Raya Pos dari Anyer sampai Panarukan. Daendels mengembangkan jalan setapak yang sudah dibangun oleh kerajaan Mataram. Kemudian jalan yang dibangun pada era Daendels ini dikenal dengan Jalur Pantai Utara pulau Jawa. Jalur transportasi yang kemudian berperan sebagai urat nadi ekonomi pulau Jawa. Kalau masa sekarang apa yang dilakukan oleh Daendels ini dikenal dengan connectivity theory.

Sepanjang jalan daerah pantai utara kelak berdiri perkebunan teh, tebu, kopi dan juga pabriknya. Perkebunan ini semakin berkembang pada era tanam paksa (cultuurstelsel). Untuk perkebunan teh yang sudah ada seperti di daerah Cianjur dibuat jalan agar tersambung dengan jalur pantai utara.

Berdirinya perkebunan dan pabrik menyebabkan ekonomi di daerah tersebut tumbuh dan banyak sekali pekerja yang bekerja di perkebunan dan pabrik. Sebagai bagian dari ekosistem industri baru ini maka pemerintah Hindia Belanda mendirikan Perusahaan Gadai Negara di sepanjang pantai utara Jawa .







Komentar

Postingan populer dari blog ini

pemeriksaan kas sekonyong konyong

Disaat masih menjadi pemeriksa muda di Inspektorat Wilayah Medan aku seperti biasa melakukan berbagai kunjungan pemeriksaan ke berbagai kantor cabang Pegadaian. Hari ini pemeriksaan di kantor cabang Pegadaian takengon selesai dilaksanakan, siang ini aku dan pak Sudrajat sebagai ketua team akan segera kembali ke Medan.  Ketua team ini orang sunda yang sangat baik dan seperti orang sunda lainnya, senang guyon, sehingga perjalanan jauh dari Medan ke Aceh yang ditempuh selama belasan jam ini tidak terasa membosankan. Tapi seperti orang sunda yang susah melafalkan beberapa huruf, begitu juga boss satu ini, salah satu yang paling aku ingat adalah kegagalannya mengucapkan kata “eksekutif”, beliau selalu mengucapkannya sebagai sekutip.   Karena sudah jadwalnya kembali ke Medan, Hati ini riang gembira serasa berteriak “hore.. hore, akhirnya tiba waktunya I’am coming home”. Tidak seperti sekarang dimana sewaktu waktu dapat video call dengan anak isteri, tahun 90-an ini kalau kangen...

NOKIA di tahun 2008

Harga Pasar Handphone Melihat Daftar Harga Pasar Setempat (HPS) handphone (HP) triwulan II tahun 2008 yang dipakai sebagai dasar bagi Penaksir Pegadaian menetapkan nilai  taksiran barang jaminan handphone di tahun 2008 ini menjadi flashback bagaimana sengitnya persaingan   dalam bisnis handphone .  Dari belasan merek HP yang beredar di pasaran Indonesia pada masa tersebut dan kemudian tercatat dalam daftar barang yang diterima sebagai barang jaminan pada masa itu, pada saat sekarang mungkin hanya hanya Samsung LG dan Motorolla yang masih terlihat  di display outlet penjual HP, selebihnya sudah tidak lagi dikenal oleh generasi sekarang. Merek yang pada masanya cukup inovatif dan laku seperti Sony Ericson atau Siemens pada masa sekarang sudah tidak ada lagi, hanya tinggal kenangan bagi gen X dan tidak dikenal oleh Gen Millenial. P ada tahun 2008 ini HP yang paling terkenal dan menjadi market leader tentu saja NOKIA, HP sejuta umat dan menjadi idola...

Arisan Emas Pegadaian.

Ingin berinvestasi emas ? kunjungi outlet outlet Pegadaian, sekarang investasi emas dapat dilakukan dengan berbagai cara, dapat dibeli secara tunai di outlet Galeri 24 Pegadaian, dapat juga dengan cara arisan.