Langsung ke konten utama

Fraud Triangle

 Fraud Triangle

Tidak dikira kira hari hari ini kita membaca kisah tragis, seorang kepala wilayah yang sebelumnya digambarkan sangat ideal. Kaya dari lahirnya, ganteng dan punya isteri cantik kemudian terpilih jadi Kepala Wilayah dan tidak mengambil gajinya, ehh kemudian ditangkap tangan oleh KPK. Padahal nikmat apa lagi yang engkau dustakan..

Sebelumnya Kepala Cabang salah satu bank swasta bersama komplotannya sesama karyawan juga ditangkap oleh polisi karena melakukan kecurangan bernilai miliran rupiah. Padahal orangnya cantik dan punya karier yang cemerlang, rasa rasanya untuk hidup berkecukupan secara layak dengan jabatannya tanpa berbuat curang-pun sudah pasti bisalah.

Mengapa hal ini bisa terjadi ? ini yang banyak jadi pertanyaan banyak orang setelah membaca berita berita ini. Ada beberapa teori mengapa seseorang melakukan fraud, salah satunya disebut dengan Fraud Triangle. 

Orang bisa melakukan kecurangan karena pressure atau tekanan kerja yang terlalu berat. Misalnya penetapan target yang terlalu tinggi bisa menyebabkan karyawan menerobos berbagai peraturan untuk mencapainya. Jika perusahaan menetapkan target tanpa mempertimbangkan kesiapan dari SDM, seperti kecukupan formasi, kompetensi atau pengalaman yang cukup maka kondisi ini dapat mendorong timbulnya kecurangan. 

Pressure ini juga dapat timbul karena sifat yang greedy atau serakah, ingin cepat kaya dan gaya hidup yang terlalu tinggi. Karyawan yang level gajinya hanya kelas honda beat tapi sudah mengambil kredit mobil Xpander. Biasanya bicara greedy ini akan sangat berkorelasi dengan harta, takhta dan wanita..

Opportunity, ketidak cukupan formasi sehingga pekerjaan dirangkap oleh satu orang dengan menghilangkan fungsi  internal control. Produk baru yang dilaunching tanpa dilengkapi dengan SOP atau SOP yang tidak memadai akan memudahkan terwujudnya niat buruk.

Rangkap pekerjaan yang menghilangkan dual control, ketiadaan check and re-check akan memberi kesempatan karyawan yang berniat curang untuk mewujudkannya. Ditambah dengan lemahnya sistem internal control.

Rationalize, pelaku kecurangan dapat mencari pembenaran atas kecurangan yang dilakukannya. Misalnya karyawan yang merasa kontribusinya kepada perusahaan tidak setara dengan pendapatannya akan berupaya menambah penghasilannya dengan cara curang. Bisa berupa pungli ke konsumen atau meminta fee kepada vendor. 

Dalam sistem politik yang berbiaya tinggi, fraud karena rationalize ini sangat mungkin terjadi. Biaya yang sangat tinggi untuk menjadi kepala wilayah, membiayai partai dan team kampanye sebagai team sukses dapat menjadi pembenaran untuk korup. Ibarat investasi yang harus menguntungkan, jabatan yang didapatkan dengan biaya tinggi akan juga memerlukan pengembalian yang besar. Power tend to corrupt, idiom lama yang masih up date sampai saat kini.  





Komentar

Postingan populer dari blog ini

pemeriksaan kas sekonyong konyong

Disaat masih menjadi pemeriksa muda di Inspektorat Wilayah Medan aku seperti biasa melakukan berbagai kunjungan pemeriksaan ke berbagai kantor cabang Pegadaian. Hari ini pemeriksaan di kantor cabang Pegadaian takengon selesai dilaksanakan, siang ini aku dan pak Sudrajat sebagai ketua team akan segera kembali ke Medan.  Ketua team ini orang sunda yang sangat baik dan seperti orang sunda lainnya, senang guyon, sehingga perjalanan jauh dari Medan ke Aceh yang ditempuh selama belasan jam ini tidak terasa membosankan. Tapi seperti orang sunda yang susah melafalkan beberapa huruf, begitu juga boss satu ini, salah satu yang paling aku ingat adalah kegagalannya mengucapkan kata “eksekutif”, beliau selalu mengucapkannya sebagai sekutip.   Karena sudah jadwalnya kembali ke Medan, Hati ini riang gembira serasa berteriak “hore.. hore, akhirnya tiba waktunya I’am coming home”. Tidak seperti sekarang dimana sewaktu waktu dapat video call dengan anak isteri, tahun 90-an ini kalau kangen...

NOKIA di tahun 2008

Harga Pasar Handphone Melihat Daftar Harga Pasar Setempat (HPS) handphone (HP) triwulan II tahun 2008 yang dipakai sebagai dasar bagi Penaksir Pegadaian menetapkan nilai  taksiran barang jaminan handphone di tahun 2008 ini menjadi flashback bagaimana sengitnya persaingan   dalam bisnis handphone .  Dari belasan merek HP yang beredar di pasaran Indonesia pada masa tersebut dan kemudian tercatat dalam daftar barang yang diterima sebagai barang jaminan pada masa itu, pada saat sekarang mungkin hanya hanya Samsung LG dan Motorolla yang masih terlihat  di display outlet penjual HP, selebihnya sudah tidak lagi dikenal oleh generasi sekarang. Merek yang pada masanya cukup inovatif dan laku seperti Sony Ericson atau Siemens pada masa sekarang sudah tidak ada lagi, hanya tinggal kenangan bagi gen X dan tidak dikenal oleh Gen Millenial. P ada tahun 2008 ini HP yang paling terkenal dan menjadi market leader tentu saja NOKIA, HP sejuta umat dan menjadi idola...

Arisan Emas Pegadaian.

Ingin berinvestasi emas ? kunjungi outlet outlet Pegadaian, sekarang investasi emas dapat dilakukan dengan berbagai cara, dapat dibeli secara tunai di outlet Galeri 24 Pegadaian, dapat juga dengan cara arisan.