Memilih Tempat Gadai yang Baik

Memilih Tempat Gadai

Dengan semakin maraknya kehadiran jasa gadai yang bertebaran di pinggir jalan, maka konsumen harus berhati hati dalam memilih tempat menggadaikan asetnya. jangan sampai keinginan untuk mendapatkan uang pinjaman malah berakibat timbulnya kerugian. beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih jasa gadai adalah :

1. Surat Bukti Gadai Memuat Informasi yang Jelas

Pada saat melakukan gadai maka customer harus mendapatkan surat bukti gadai yang secara jelas mencantumkan hak dan kewajiban customernya. Misalnya pada surat tersebut ada dicantumkan nilai taksiran barang jaminan, besarnya uang pinjaman, tingkat tarif bunga yang dikenakan, biaya administrasi, tanggal jatuh tempo kredit dan tanggal lelang dilakukan.

Toko gadai yang tidak mencantumkan persyaratan yang jelas sebaiknya tidak dipilih sebagai tempat gadai karena akan dapat berpotensi menimbulkan kerugian bagi customernya karena tidak transparan. 

sebaiknya sebelum melakukan transaksi gadai terlebih dahulu ditanyakan tingkat bunga pinjaman yang ditetapkan oleh outlet gadai kepada staff-nya atau lebih baik kalau di outlet gadai tersebut ada informasi tertulis mengenai suku bunga yang diterapkan. Sebagai acuan calon customer dapat terlebih dahulu membandingkannya dengan tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh perusahaan gadai negara. 

2.    Penetapan nilai taksiran  wajar

Penetapan nilai taksiran akan menentukan besarnya uang pinjaman dan untuk barang jaminan non emas nilai taksiran dikemudian hari dapat menjadi dasar harga jual lelang. Nilai taksiran yang terlalu rendah berpotensi merugikan nasabah, tidak hanya dari rendahnya uang pinjaman yang didapatkan namun juga dari harga jual lelang yang rendah. 

Perusahaan gadai yang resmi seharusnya juga sudah memiliki Penaksir yang bersertifikat. Dengan memiliki sertifikat maka Penaksir sudah mengikuti pelatihan untuk dapat menetapkan nilai taksiran yang memiliki standar.

3.    Barang jaminan gadai diasuransikan

Salah satu risiko terbesar dari bisnis gadai adalah hilangnya barang jaminan. Kehilangan ini bisa disebabkan fraud oleh karyawan internal atau tindak kejahatan, seperti perampokan. Perusahaan gadai yang baik adalah yang mengasuransikan  barang jaminannya.

Jika salah satu penyebab hilangnya barang jaminan terjadi maka toko gadai harus dapat mengganti barang jaminan dengan nilai yang setara dengan barang yang hilang tersebut. Oleh karena itu toko gadai yang baik adalah yang menyediakan asuransi barang jaminan. 

4.    Hasil penjuala Lelang yang Transparan

Dalam ketentuan yang berlaku di Indonesia, Customer berhak atas hasil penjualan lelang setelah dikurangi dengan kewajibannya. Kewajiban yang harus dipenuhi adalah pengembalian uang pinjaman, bunga dan biaya administrasi lelang. Jika hasil penjualan barang jaminan diatas nilai kewajiban maka customer memiliki hak atas uang kelebihannnya. 

Oleh karena itu pelaksanaan lelang barang jaminan harus dilakukan secara terbuka dan customer berhak mengetahuinya. Perusahaan gadai yang tidak transparan dalam hal pelaksanaan lelang ini patut untuk dihindari sebagai pilihan.

5. Perusahaan sudah memiliki izin atau terdaftar di OJK

Perusahaan Pergadaian di Indonesia harus memiliki izin atau terdaftar di OJK. Pastikan juga kalau toko gadai yang akan dipilih sebagai tempat untuk mendapatkan uang pinjaman sudah memiliki izin dari OJK. Manfaatnya adalah customer akan lebih terlindungi dari potensi kerugian akibat penipuan atau praktik illegal yang merugikan.