Langsung ke konten utama

Bagimana Perusahaan Rental Menghitung Harga Sewa Mobil

Car Rental, Bagaimana Menghitung harga Sewa.

Pada saat sekarang industri car rent jangka panjang ini sangat banyak pemainnya, baik perusahaan lokal atau hanya beroperasi di satu atau beberapa kota hingga perusahaan yang berskala nasional. 

Konsumen dari rental mobil jangka Panjang ini ( > 1 tahun) juga sangat variatif, konsumen terbesar antara lain adalah BUMN yang setiap tahunnya membuka tender untuk pengadaan ribuan mobil seluruh Indonesia, perusahaan swasta dan dari pemerintahan yang sekarang juga mulai berubah dari pola beli sebagai asset menjadi sewa. 

Pola pengadaan mobil di BUMN pada umumnya dilakukan melalui tender terbuka melalui e-procurement, sebaliknya di perusahaan swasta sebagian masih dilakukan dengan mengundang beberapa vendor untuk membuat penawaran harga. Banyak factor yang harus diperhitungan dalam membuat penawaran harga untuk mobil long term contractual. Yaitu :

1. Siapa yang menyewa mobil (clients).

Mengenai siapa yang menyewa mobil ini terkait dengan kelancaran pembayarannya. Pertama perusahaan harus mencari informasi mengenai kemampuan bayarnya calon client. Kapasitas calon client dapat dilihat dari laporan keuangannya. 

Perusahaan yang dari laporan keuangannya menunjukkan profit minimal dalam waktu 3 tahun terakhir adalah calon client yang potensial. Sebaliknya perusahaan yang dari data keuangannya sudah dalam kondisi rugi, akan sangat berpotensi menimbulkan piutang macet.

Disamping laporan keuangan, terms of Payment client  juga harus mendapat perhatian. Ketentuan yang berlaku dalam hal pembayaran juga sangat berpengaruh pada metode pembayarannya. Ada perusahaan yang menetapkan TOP 30 hari dan ada yang menewtapkan 90 hari. 

Khusus untuk client yang berasal dari kementrian negara atau Pemerintah propinsi terdapat perbedaan perlakuan dengan BUMN atau perusahaan swasta, Lembaga ini tidak bisa menetapkan masa sewa lebih dari 1 (satu) tahun anggaran. Ketentuan mengenai penganggaran di Lembaga tersebut menyebabkan setiap tahun perjanjian sewa harus diperbaharui. 


2. Jenis Mobil yang Disewa (Car Type).

Jenis mobil ini akan terkait dengan nilai residu (disposal unit) mobil setelah masa sewa. Untuk kontrak sewa jangka panjang ( 3 tahun atau lebih) maka perhitungan nilai sewa adalah harga mobil baru dikurangi dengan nilai residu ( harga mobil – nilai residu = Nilai sewa/36 + biaya biaya). 

Nilai residu ini sangat terkait dengan jenis dan merk mobil, mobil yang tergolong fast moving seperti Toyota Avanza dan Toyota Kijang akan sangat tinggi nilai residunya. Mobil ini dikenal dengan biaya perawatan yang rendah, jaringan after sales service yang mudah tersedia di seluruh Indonesia dan yang terpenting sangat banyak peminatnya di pasar second hand.


3. Dipakai Untuk Apa (Car Purpose)

Untuk apa rencananya mobil yang disewa akan dipakai. Faktor ini sangat besar pengaruhnya bagi penetapan nilai sewa, mobil yang akan dipakai oleh perusahaan tambang untuk setiap hari masuk ke area tambang pasti akan sangat berbeda biaya perawatan dan nilai residunya dengan mobil yang dipakai oleh Pemimpin Cabang Bank yang menggunakannya untuk pergi dan pulang kantor. 

Biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan rental pada umumnya adalah biaya bunga bank, biaya penyusutan, biaya maintenance, biaya asuransi, biaya pajak, biaya Kir (untuk jenis tertentu). 

Dalam komponen biaya perawatan ini akan sangat berbeda misalnya mobil di tambang dengan di dalam kota. Mobil di tambang akan sangat sering harus ganti ban, mengganti shock breaker, ganti olie sampai kerusakan gardan. Sebaliknya mobil rental yang dipakai oleh Pemimpin cabang Bank jarang terjadi kerusakan parah, sehingga sewaktu dijual harga second-nya juga akan sangat tinggi.

Untuk biaya bunga akan sangat tergantung pada kemampuan perusahaan dalam self financing dan loan financing-nya. Untuk loan financing perusahaan harus mendapatkan pinjaman dengan bunga terendah di pasar. Pada umumnya perusahaan finance yang terafiliasi dengan pabrikan akan menyediakan kredit pembelian mobil dengan tingkat bunga yang lebih rendah untuk pembelian terhadap mobil dalam groupnya. Misalnya untuk pembelian mobil Toyota akan tersedia finance Toyota Astra Finance (TAF), untuk Mitsubishi akan tersedia Dipo Star Finance (DSF).



Komentar

Postingan populer dari blog ini

pemeriksaan kas sekonyong konyong

Disaat masih menjadi pemeriksa muda di Inspektorat Wilayah Medan aku seperti biasa melakukan berbagai kunjungan pemeriksaan ke berbagai kantor cabang Pegadaian. Hari ini pemeriksaan di kantor cabang Pegadaian takengon selesai dilaksanakan, siang ini aku dan pak Sudrajat sebagai ketua team akan segera kembali ke Medan.  Ketua team ini orang sunda yang sangat baik dan seperti orang sunda lainnya, senang guyon, sehingga perjalanan jauh dari Medan ke Aceh yang ditempuh selama belasan jam ini tidak terasa membosankan. Tapi seperti orang sunda yang susah melafalkan beberapa huruf, begitu juga boss satu ini, salah satu yang paling aku ingat adalah kegagalannya mengucapkan kata “eksekutif”, beliau selalu mengucapkannya sebagai sekutip.   Karena sudah jadwalnya kembali ke Medan, Hati ini riang gembira serasa berteriak “hore.. hore, akhirnya tiba waktunya I’am coming home”. Tidak seperti sekarang dimana sewaktu waktu dapat video call dengan anak isteri, tahun 90-an ini kalau kangen sama keluarga

Arisan Emas Pegadaian.

Ingin berinvestasi emas ? kunjungi outlet outlet Pegadaian, sekarang investasi emas dapat dilakukan dengan berbagai cara, dapat dibeli secara tunai di outlet Galeri 24 Pegadaian, dapat juga dengan cara arisan.

NOKIA di tahun 2008

Harga Pasar Handphone Melihat Daftar Harga Pasar Setempat (HPS) handphone (HP) triwulan II tahun 2008 yang dipakai sebagai dasar bagi Penaksir Pegadaian menetapkan nilai  taksiran barang jaminan handphone di tahun 2008 ini menjadi flashback bagaimana sengitnya persaingan   dalam bisnis handphone .  Dari belasan merek HP yang beredar di pasaran Indonesia pada masa tersebut dan kemudian tercatat dalam daftar barang yang diterima sebagai barang jaminan pada masa itu, pada saat sekarang mungkin hanya hanya Samsung LG dan Motorolla yang masih terlihat  di display outlet penjual HP, selebihnya sudah tidak lagi dikenal oleh generasi sekarang. Merek yang pada masanya cukup inovatif dan laku seperti Sony Ericson atau Siemens pada masa sekarang sudah tidak ada lagi, hanya tinggal kenangan bagi gen X dan tidak dikenal oleh Gen Millenial. P ada tahun 2008 ini HP yang paling terkenal dan menjadi market leader tentu saja NOKIA, HP sejuta umat dan menjadi idola masyarakat. Model yang