STANDAR EMAS
Pada tanggal 1 Juli s.d. 22 Juli 1944, Setelah Jerman dan Jepang hampir dipastikan akan kalah dan upaya terakhir Jerman dengan operation Bulge-nya pun kemudian kandas. Negara pemenang perang dunia II bertemu di Bretton Woods, New Hampshire. Pertemuan ini bertujuan untuk menciptakan sistem moneter, perdagangan bebas dan mendanai pembangunan negara setelah mengalami kehancuran akibat dari perang dunia II.
Salah satu keputusan bersejarah yang diambil oleh pertemuan Bretton Woods adalah dengan menetapkan kurs mata uang masing masing negara dengan mata uang U$ dalam nilai yang tetap. Untuk memastikan U$ memiliki kekuatan maka mata uang U$ juga menggunakan standar emas, dengan standar U$ 1 setara dengan 35 ounce emas batangan (bullion). Keputusan inilah yang kemudian menjadikan mata uang U$ sebagai mata uang terkuat di dunia.
Namun pada tahun 1971 Presiden Richard Nixon menghapuskan sistem Bretton Woods yang berarti menghapuskan penggunaan standar emas mata uang. Hal ini dilakukan oleh Nixon karena Amerika harus terus mencetak uang untuk membiayai perangnya di Vietnam. Pada saat keputusan ini diambil jumlah emas yang tersimpan di Fort Knox hanya mampu menjamin sepertiga dari mata uang U$. Dengan keputusan ini maka Amerika bebas mencetak uang tanpa dijamin dengan emas.
Pada saat standar emas diberlakukan Bank Sentral masing masing negara merupakan pembeli terbesar emas di dunia. Meskipun kemudian Amerika Serikat menghentikan penggunaan standar emas, namun bank sentral di seluruh dunia tetap menambah cadangan devisanya dalam bentuk emas. Semakin kuat cadangan emas dari Bank Sentral juga akan semakin kuat mata uang tersebut.
Komentar
Posting Komentar