Fraud
Kembali ke teori klasik yang disampaikan maslow, kalau urusan makan dan rumah sudah selesai, kebutuhan aktualisasi diripun mulai muncul. Aktualisasi diri yang berlebihan akan mengarah pada perilaku korup.
Karyawan yang punya gaji sekitar Rp. 7 juta, sudah punya 2 anak, punya kredit rumah dan ambil kredit mobil innova. Medsosnya dipenuhi foto liburan, isteri hanya ibu rumah tangga. Pastilah penghasilan dibandingkan biaya sudah minus setiap bulannya.
Darimana uang untuk menutupi selisih pendapatan tersebut ? orang dengan kondisi seperti ini akan sangat mudah terjebak iklan investasi bodong. Investasi dengan janji return yang fantastis, mulai berhutang di pinjol. Tentu saja setelah semua fasilitas hutang seperti kredit karyawan, kredit bank dan koperasi.
Pada tahap berikutnya, karena dikejar kejar hutang pinjol dan candu main judi online, karyawan mulai mencuri uang perusahaan. Disinilah mulainya kasus menaikkan nilai valuasi barang jaminan untuk mendapatkan uang pinjaman tidak wajar, kredit fiktif atau tahan pelunasan.
Jack bologne menyampaikan teorinya yang dikenal dengan GONE theory, fraud disebabkan adanya Greedy, Opportunity, Need dan Exposure.
Salah satu faktor pendorong orang melakukan fraud adalah sikap greedy (serakah). Gaya hidup dan aktualisasi diri yang berlebihan bisa menjadi sumber dari sikap serakah ini. Namun Fraud tidak akan terjadi jika tidak ada kesempatan. Perusahaan harus membangun sistem internal control yang memadai untuk mencegah terjadinya fraud.
Komentar
Posting Komentar