Langsung ke konten utama

Pengujian Substantif

Untuk menentukan keakuratan transaksi atau komponen saldo akun, seorang auditor harus melakukan pengujian substantif yang dapat dilakukan dengan cara sbb.  :

a) Verifications. Membandingkan satu data dengan data lainnya atau mencocokkannya dengan kebijakan/peraturan dan melakukan tindak lanjut jika terdapat perbedaan data. Misal : Auditor harus melakukan membandingkan antara pembukuan pada buku kas dengan bukti pembayaran dan surat otorisasi / kebijakan atas pengeluaran tersebut. 

b) Reconciliations. Membandingkan dua sumber data yang harusnya sama dan jika ada perbedaan maka dicari saldo yang benar.  Misal : Auditor harus menemukan saldo yang benar jika terdapat perbedaan antara saldo pada buku bank dengan rekening koran

c) Authorizations and approvals. Proses pengesahan jika transaksi valid, dilakukan melalui form oleh manajemen dengan level lebih tinggi  atau by system. Misal : Auditor pada saat pemeriksaan harus memastikan kalau pencairan kredit harus sudah mendapatkan approval dari pejabat yang berwenang, seperti analis kredit dan Pinca.

d) Physical controls. Proses penghitungan fisik secara periodik atas peralatan, persediaan atau asset lainnya yang disimpan di gudang dan membandingkan dengan buku gudang/buku persediaan.  Aset yang harus dilakukan physical control antara lain adalah inventaris perlengkapan, surat berharga, uang tunai, dan berbagai asset yang biasanya disimpan didalam ruang terkunci atau area yang dijaga. Misalnya : Auditor di Pegadaian harus menghitung jumlah barang jaminan yang disimpan di Gudang/brankas  dan membandingkannya dengan saldo pada buku Gudang. Setelah terlebih dahulu memasttikan saldo pada buku Gudang barang jaminan sudah benar. 

e) Controls over standing data. Standing data— adalah data yang dikeluarkan pihak diluar perusahaan, seperti asosiasi industry dan dipakai sebagai ukuran bagi perusahaan. Misalnya : konfirmasi yang dilakukan oleh auditor external (KAP) terhadap transaksi utang piutang dengan rekan bisnis perusahaan atau konfirmasi dengan pihak bank terkait saldo bank perusahaan.

f) Supervisory controls. Proses control untuk memastikan jika verifikasi, approval, control overstanding data dan stock opname sudah dilakukan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku. 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

NOKIA di tahun 2008

Harga Pasar Handphone Melihat Daftar Harga Pasar Setempat (HPS) handphone (HP) triwulan II tahun 2008 yang dipakai sebagai dasar bagi Penaksir Pegadaian menetapkan nilai  taksiran barang jaminan handphone di tahun 2008 ini menjadi flashback bagaimana sengitnya persaingan   dalam bisnis handphone .  Dari belasan merek HP yang beredar di pasaran Indonesia pada masa tersebut dan kemudian tercatat dalam daftar barang yang diterima sebagai barang jaminan pada masa itu, pada saat sekarang mungkin hanya hanya Samsung LG dan Motorolla yang masih terlihat  di display outlet penjual HP, selebihnya sudah tidak lagi dikenal oleh generasi sekarang. Merek yang pada masanya cukup inovatif dan laku seperti Sony Ericson atau Siemens pada masa sekarang sudah tidak ada lagi, hanya tinggal kenangan bagi gen X dan tidak dikenal oleh Gen Millenial. P ada tahun 2008 ini HP yang paling terkenal dan menjadi market leader tentu saja NOKIA, HP sejuta umat dan menjadi idola...

Menaksir emas menggunakan loupe dan cap tanggungan

Menaksir Emas Menggunakan Loupe dan Cap Tanggungan. Juru Taksir dalam melaksanakan   tugasnya menggunakan alat yang disebut dengan loupe , atau kaca pembesar ( magnifying glasses ),   Jenis loupe ini bervariasi, ukuran loupe yang dipakai oleh juru taksir adalah loupe dengan kekuatan   minimal 10x triplet, artinya loupe ini memiliki tiga lensa yang dipadukan menjadi satu sehingga meminimalkan distorsi atau kaburnya pandangan mata. Fungsi loupe untuk pengujian emas adalah untuk melihat cap karatase atau dikenal dengan nama cap tanggungan, cap yang tertera di perhiasan emas, setiap produsen baik pabrikan atau toko emas selalu mencantumkan karatase emasnya di perhiasan yang dibuatnya, tidak seperti emas batangan yang karatasenya secara jelas tertulis di bagian luar emas batangan, untuk emas perhiasan tulisan emas ini biasanya sangat kecil sehingga memerlukan loupe untuk melihatnya. Pada umumnya cap tanggungan untuk cin...
BAGAIMANA CARA MENGUJI KARATASE EMAS Penetapan karatase pada umumnya oleh Penaksir di Pegadaian berdasarkan hasil analisa kimia, yaitu dengan menggosokkan emas pada batu uji untuk mendapatkan residu di atas batu, karena sifatnya yang larut dalam larutan aqua regia (air raja) maka residu yang tertinggal di batu uji tadi ditetesi   air uji yang terdiri dari air uji 1 berupa cairan asam nitrat (HNO3) dan air uji 2 berupa cairan HNO3 dicampur cairan asam chlorida (HCL), reaksi kimia yang terjadi inilah yang menentukan karatase emas tersebut. Misalnya untuk pengujian emas merah (emas dengan campuran tembaga), pertama kali hasil gosokan emas pada batu uji yang berbentuk garis akan ditetesi dengan air nitrat dan apabila garis emas tadi termakan oleh air nitrat berarti kadar emas tadi adalah 16 karat atau kurang, perbedaan karatasenya akan terlihat dari reaksinya, semakin cepat garis emas termakan oleh reaksi kimia maka akan semakin rendah kadar emas...