Melepas Tali Gajah
Ketika seorang pria sedang melewati gajah, dia tiba-tiba berhenti, bingung dengan kenyataan bahwa makhluk besar ini hanya diikat dengan tali kecil di kaki depan mereka. Tidak ada rantai, tidak ada kandang. Jelas bahwa gajah dapat ini bisa saja, melepaskan diri dari ikatan mereka. Namun untuk beberapa alasan, mereka tidak melakukannya.
Dia melihat seorang pelatih di dekatnya dan bertanya mengapa hewan-hewan ini hanya berdiri di sana dan tidak berusaha untuk melarikan diri.
“Yah,” kata pelatih, “ketika mereka masih sangat muda dan jauh lebih kecil, kami menggunakan tali dengan ukuran yang sama untuk mengikat mereka dan, pada usia itu, cukup untuk menahan mereka.
Saat mereka tumbuh dewasa, mereka dikondisikan untuk percaya bahwa mereka tidak dapat melepaskan diri. Mereka percaya tali itu masih bisa menahan mereka, jadi mereka tidak pernah mencoba melepaskan diri.”
Pria itu terheran-heran. Hewan-hewan ini kapan saja dapat melepaskan diri dari ikatan mereka, tetapi karena mereka percaya bahwa mereka tidak bisa, mereka terjebak di tempat mereka berada. Seperti gajah, berapa banyak dari kita yang menjalani hidup dengan berpegang pada keyakinan bahwa kita tidak dapat melakukan sesuatu, hanya karena kita pernah gagal sebelumnya?
Setelah membaca kisah tali gajah tadi, saya teringat akan kisah Soichiro Honda pendiri pabrik sepeda motor Honda yang sekarang menjadi produsen sepeda motor nomor satu di dunia. Honda memberi nama salah satu tipe sepeda motor yang dirancangnya nya dengan nama “dream”, mengapa dinamakan Dream ? karena Honda memiliki mimpi untuk menjadi pemilik pabrik sepeda motor terbesar di dunia.
Soichiro kecil sudah melepas tali gajahnya dengan tidak terjebak dari bayangan kegagalan. Dia melepaskan diri dari tempatnya berada dengan merantau ke Tokyo pada usia 15 tahun, putus sekolah setelah lulus SD. Di Tokyo dia bekerja sebagai mekanik di bengkel mobil. Pada awalnya Honda bukanlah mekanik, tetapi hanya bekerja di rumah pemilik bengkel, namun keinginan kerasnya untuk menjadi mekanik membuka mata pemilik bengkel, akhirnya Honda diizinkan untuk menjadi mekanik.
Satu pintu mulai terbuka bagi Honda untuk mewujudkan mimpinya menjadi pemilik pabrik sepeda motor terbesar di dunia. Namun tantangan lebih besar datang menghadang disaat pabriknya hancur terkena bom disaat Jepang kalah perang dunia II dan semua industri hancur terkena bom .
Sekali lagi Honda memperlihatkan kalau dia adalah gajah yang terlepas dari talinya, berbagai kegagalan yang hampir mengubur impiannya tidak menyebabkan hilangnya kepercayaan dirinya akan bisa sukses. dia dengan cepat bangkit kembali dan bekerja keras untuk mengembalikan impiannya memiliki pabrik sepeda motor terbesar di dunia.
Pelajaran yang dapat dipetik adalah sekali kita memiliki pikiran yang tidak terbelenggu dengan kegagalan yang pernah dialami dan tetap memiliki mimpi menjadi orang sukses maka apapun kegagalan yang pernah dialami, kita akan segera bangkit untuk mewujudkan impian.
Komentar
Posting Komentar