Langsung ke konten utama

Harga terendah tidak selalu "the best deal"


Harga terendah tidak selalu "the best deal" 

Ada 2 orang anak usia 6 tahunan yg dikasih tugas jagain stand minuman perasan lemon atau Lemonade disebuah taman di San Fransisco, USA. Di stand itu ada papan yang ditulisi promo atau iklan Lemonade di stan ini.

Harga segelas Lemonade yg dijual dua anak ini berkisar antara $1 sampai $3. Yang menarik adalah tulisan-tulisan di papan itu diganti-ganti setiap 10 menit dan dicatat jumlah orang yg datang dan belanjanya.

TULISAN PERTAMA di papan tersebut adalah :

"Spend a little time, and enjoy C & D’s lemonade" (Habiskan sedikit waktu untuk menikmati C & D's Lemonade).

Kemudian dua anak itu melayani pembeli seperti biasa. Selang 10 menit, dua anak ini kemudian mengganti tulisan di papan iklan mereka

"Spend a little money, and enjoy C & D’s lemonade" (Habiskan sedikit uang, dan nikmati C & D's lemonade)

Lalu mereka melayani pembeli seperti biasa. Setelah 10 menit dirubah lagi tulisan di papan iklan nya

Kali ini lebih sederhana

"Enjoy C & D’s lemonade" (Nikmati C & D’s lemonade)

Dan seperti sebelum-sebelumnya ia melayani lagi pelanggan seperti biasa. Setelah 10 menit yang ketiga tadi berakhir, 3 sesi dengan materi papan berbeda tadi dievaluasi

Analisa dan evaluasi dilakukan oleh 2 nama besar yg sedang melakukan eksperimen marketingYang pertama adalah Cassie Mogilner, Professor Marketing Wharton University. Dan satunya lagi adalah Jennifer Aaker, Professor Marketing di Stanford University

Dan ini adalah bagian dari rangkain percobaan mereka berdua.. dan dunia mengenal eksperimen ini sebagai "LEMONADE EFFECT". Salah satu tujuan dari eksperimen ini adalah untuk mendalami sikap dan perilaku konsumen terhadap sesuatu yg berbeda antara satu sama lain. TIME vs MONEY.

Dan Saya yakin Anda bisa nebak kan percobaan yg mana yg mendatangkan orang lebih banyak?

Yang pertama, fokus ke TIME

Yang kedua, fokus ke MONEY

Yang ketiga, mengaburkan keduanya, jadi orang hanya akan fokus ke produk

Jika Anda berpikir yg pertama yg mendatangkan banyak orang.. ya Anda benar

Namun tahukah Anda kalo percobaan pertama bukan hanya mendatangkan uang, tapi juga mendatangkan uang lebih banyak ketimbang percobaan kedua dan ketiga. 

Apakah esensi dari eksperimen ini?

Menjual waktu atau memasukkan waktu sebagai elemen untuk dibandingkan dengan uang ternyata sangat menguntungkan. Ketika customers kita arahkan untuk lebih menikmati TIME atau WAKTU atau EXPERIENCE ia jadi tidak sensitif lagi terhadap harga.

Dan itu sisi menariknya, Kita pasti ingin produk atau brand yg kita jual dipilih orang karena sisi emosinya, sisi pengalamannya, sampai-sampai mereka tidak memperhatikan harga lagi

Jika customers terpaku terhadap harga.. sebenarnya itu juga akan menjadi bumerang bagi kita.

Jika kita menyebut "spend little money" maka orang akan benar-benar berhitung dan memperhatikan uangnya.

Kenapa menjual WAKTU sangat efektif untuk membuat customers lupa terhadap harga?

Waktu memiliki dua sifat dasar yg akan bikin customers nyerah jika diminta bandingkan dengan uang.Dua sifat itu adalah "FUNGIBILITY" dan "AMBIGUITY"

Fungibility artinya ia sangat berharga dan tak bisa digantikan oleh apapun. Dan orang bahkan rela bayar berapa saja untuk menikmati waktu.

Ambiguity karena waktu itu sifatnya ambigu, susah diukur karena tidak didefinisikan dengan jelas. Apalagi jika pembandingnya adalah uang.

Ini yg membuat WAKTU akan unggul jika dibandingkan dengan UANG.

Begitu juga CocaCola yg fokus menjual Momen Kebahagiaannya.. bukan rasa Cola nya. 







Komentar

Postingan populer dari blog ini

pemeriksaan kas sekonyong konyong

Disaat masih menjadi pemeriksa muda di Inspektorat Wilayah Medan aku seperti biasa melakukan berbagai kunjungan pemeriksaan ke berbagai kantor cabang Pegadaian. Hari ini pemeriksaan di kantor cabang Pegadaian takengon selesai dilaksanakan, siang ini aku dan pak Sudrajat sebagai ketua team akan segera kembali ke Medan.  Ketua team ini orang sunda yang sangat baik dan seperti orang sunda lainnya, senang guyon, sehingga perjalanan jauh dari Medan ke Aceh yang ditempuh selama belasan jam ini tidak terasa membosankan. Tapi seperti orang sunda yang susah melafalkan beberapa huruf, begitu juga boss satu ini, salah satu yang paling aku ingat adalah kegagalannya mengucapkan kata “eksekutif”, beliau selalu mengucapkannya sebagai sekutip.   Karena sudah jadwalnya kembali ke Medan, Hati ini riang gembira serasa berteriak “hore.. hore, akhirnya tiba waktunya I’am coming home”. Tidak seperti sekarang dimana sewaktu waktu dapat video call dengan anak isteri, tahun 90-an ini kalau kangen sama keluarga

Arisan Emas Pegadaian.

Ingin berinvestasi emas ? kunjungi outlet outlet Pegadaian, sekarang investasi emas dapat dilakukan dengan berbagai cara, dapat dibeli secara tunai di outlet Galeri 24 Pegadaian, dapat juga dengan cara arisan.

NOKIA di tahun 2008

Harga Pasar Handphone Melihat Daftar Harga Pasar Setempat (HPS) handphone (HP) triwulan II tahun 2008 yang dipakai sebagai dasar bagi Penaksir Pegadaian menetapkan nilai  taksiran barang jaminan handphone di tahun 2008 ini menjadi flashback bagaimana sengitnya persaingan   dalam bisnis handphone .  Dari belasan merek HP yang beredar di pasaran Indonesia pada masa tersebut dan kemudian tercatat dalam daftar barang yang diterima sebagai barang jaminan pada masa itu, pada saat sekarang mungkin hanya hanya Samsung LG dan Motorolla yang masih terlihat  di display outlet penjual HP, selebihnya sudah tidak lagi dikenal oleh generasi sekarang. Merek yang pada masanya cukup inovatif dan laku seperti Sony Ericson atau Siemens pada masa sekarang sudah tidak ada lagi, hanya tinggal kenangan bagi gen X dan tidak dikenal oleh Gen Millenial. P ada tahun 2008 ini HP yang paling terkenal dan menjadi market leader tentu saja NOKIA, HP sejuta umat dan menjadi idola masyarakat. Model yang