Introspeksi Di suatu sudut kampung, Negeri Antah Berantah, hidup sepasang suami-istri. Hidupnya melarat, tapi rajin beribadah. Kehidupannya hanya disandarkan pada pekerjaan membuat gula aren (gula merah). Mereka berdua berjibaku tiap hari membuat gula merah. Sang suami memanjat batang aren, sang istri bertugas memasak tuak aren yang menjadi cikal-bakal gula merah. Suatu hari, lelaki miskin itu menjual gula merah yang dibuat istrinya ke kota. Gula merahnya ditawarkan kepada orang-orang di pasar. Banyak orang tertarik membeli karena bentuknya unik. Istrinya selalu membuat gula merah dengan bentuk khas. Bentuknya bulat mirip bola tennis dan beratnya 1 kg disukai banyak orang. Salah satu pelanggannya berada di samping pasar. Kebetulan juga pelanggannya itu menjual sembako. Jadi setiap menerima uang hasil penjualan gula merah dari pelanggannya yang kaya itu, ia membeli kebutuhan harian mereka untuk sekadar makan. Suatu ketika, pemilik toko itu curiga dengan berat gula merah itu dan dia pun ...
Blog untuk Manajemen dan Auditing