Langsung ke konten utama

Postingan

Kisah Sukses Bisnis Keluarga : Jamu Sido Muncul

Jamu Sido Muncul bukan sekadar merek legendaris, tetapi bukti bagaimana regenerasi yang terencana dapat menjaga bisnis keluarga tetap relevan lintas zaman. Sejak dirintis oleh Rakhmat Sulistio pada 1940-an di Yogyakarta, Sido Muncul berkembang dari industri rumahan menjadi perusahaan publik ternama. Kunci keberlangsungan Sido Muncul terletak pada regenerasi yang berjalan bertahap. Setelah sang pendiri merintis fondasi, anak-anaknya mulai terlibat memperluas pasar dan menata manajemen usaha. Namun perubahan terbesar terjadi pada generasi ketiga, ketika Irwan Hidayat, cucu pendiri, mengambil alih tongkat estafet kepemimpinan. Irwan tidak sekadar meneruskan, tetapi melakukan transformasi mendasar. Ia memodernisasi proses produksi, membangun pabrik berstandar internasional, hingga menjamin kualitas jamu tetap higienis dan aman. Irwan juga membuka jalan bagi Sido Muncul melantai di bursa saham, menjadikan perusahaan keluarga ini lebih profesional dan transparan. Dalam proses regenerasi, Irw...
Postingan terbaru

Kisah Kegagalan Bisnis Keluarga : Jamu Nyonya Meneer

PT Nyonya Meneer, pionir jamu tradisional yang berdiri sejak 1919  dan sempat menjadi jamu paling terkenal di Indonesia, bahkan menembus pasar ekspor, akhirnya mengalami nasib pahit dan resmi dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Semarang pada 4 Agustus 2017. Mengakhiri perjalanannya yang telah berjalan hampir satu abad. Salah satu akar kebangkrutan adalah regenerasi kepemimpinan yang gagal. Setelah meninggalnya pendiri Lauw Ping Nio pada 1978 dan putranya Hans Ramana pada 1976, kendali dialihkan ke generasi ketiga—lima cucu.  Namun, proses transisi ini disertai sengketa internal yang panjang antara mereka. Konflik keluarga ini tidak hanya melelahkan secara emosional, tetapi juga mengganggu kelangsungan operasional sehari-hari: manajemen jadi terpecah, keputusan strategis melamban, dan fokus bisnis melemah. Selain konflik, generasi penerus juga kurang inovatif dan adaptif. Lemahnya inovasi ini memperburuk posisi keuangan mereka, sehingga ketika utang menumpuk hingga Rp252 m...

Korupsi triliunan di LPEI : Akibat lemahnya penerapan GRC

  Apa itu Lembaga Pembiayaan Export Indonesia ? Sebelum masuk ke masalah korupsinya, sebaiknya kita mengenal dulu Lembaga Pengembangan Ekspor Indonesia atau Indonesia Exim Bank ini. Pasti banyak yang menyangka Perusahaan ini berada dibawah kementrian BUMN, nyatanya bukan.  Tetapi Perusahaan ini berada dibawah Kementerian Keuangan.  Seluruh sahamnya 100% milik pemerintah Republik Indonesia.  LPEI ini menggunakan merek dagang Indonesia Eximbank. Tetapi mereka juga bukan Bank, cukup aneh sebenarnya status perusahaan ini. Apa misi perusahaan ini ? misi mulianya adalah untuk mendukung ekspor nasional, produknya dalam bentuk pembiayaan, penjaminan, asuransi, dan advisory services. “Namun, pada tahun 2024, LPEI menjadi sorotan akibat dugaan kasus korupsi. KPK mengungkap pemberian fasilitas kredit oleh LPEI kepada 11 debitur yang berpotensi merugikan negara hingga Rp11,7 triliun. Lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka, termasuk dua direktur LPEI dan tiga pihak dari PT...

Apa yang terjadi dengan ASDP ?

  Pada tahun 2014, pemilik PT Jembatan Nusantara, Adjie, menawarkan perusahaannya untuk diakuisisi oleh PT ASDP Indonesia Ferry. Namun, pada saat itu, dirut ASDP Faik Fahmi dan komisaris ASDP menolak tawaran tersebut. Alasan penolakan ini didasarkan pada penilaian bahwa kapal-kapal milik PT JN sudah berumur tua dan tidak layak secara ekonomis. Manajemen ASDP saat itu lebih memilih untuk membangun kapal baru guna meningkatkan kualitas layanan, daripada mengakuisisi armada yang sudah berusia lanjut. Empat tahun kemudian, pada tahun 2017, terjadi pergantian kepemimpinan di ASDP dengan dilantiknya Ira Puspadewi sebagai Direktur Utama. Setelah pelantikan tersebut, Adjie melihat peluang untuk kembali menawarkan akuisisi PT JN kepada ASDP.  Kali ini, gayung bersambut, tawaran tersebut mendapatkan respons positif, dan Dirut ASDP baru ini melakukan beberapa kali pertemuan informal untuk membahas potensi akuisisi ini. Ira dalam salah satu wawancaranya menyampaikan alasannya untuk menjad...

"Budaya Kerja Alan Mulally: Kunci Keberhasilan Ford di Tengah Krisis"

"Budaya Kerja Alan Mulally: Kunci Keberhasilan Ford di Tengah Krisis"   "Ketika dunia otomotif menghadapi krisis finansial terburuk di tahun 2008, salah satu perusahaan terbesar di Amerika, Ford Motor Company, hampir runtuh. Namun, seorang pemimpin muncul dengan visi dan budaya kerja yang mengubah segalanya: Alan Mulally." "Alan Mulally bergabung dengan Ford pada tahun 2006, ketika perusahaan sedang mengalami kerugian miliaran dolar dan juga masalah operasional yang serius. Dengan pengalamannya sebagai ex eksekutif Perusahaan Boeing, Mulally membawa pendekatan baru yang tidak hanya berfokus pada produk, tetapi juga pada budaya kerja. "Mulally memperkenalkan filosofi One Ford, sebuah budaya kerja yang menyatukan setiap bagian dari perusahaan. Tidak ada lagi silo atau ego departemen. Semua tim—dari produksi, pemasaran, hingga manajemen—bekerja bersama untuk satu tujuan." "One Team, One Plan, One Goal." "Budaya transparansi dan akuntabilit...

Korupsi Taspen

Direktur Utama PT Taspen (Persero) Antonius N.S. Kosasih telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi kegiatan investasi tahun anggaran 2019 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kasus ini bermula pada bulan Juli 2016,  disaat PT Taspen melakukan investasi pembelian Sukuk Ijarah TSP Food II (SIAISA02) sebesar Rp200 miliar yang diterbitkan oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Food (TPSF) Tbk.  PT Tiga Pilar Sejahtera Siapa Perusahaan yang menyebabkan Antonius Kosasih ini terseret dalam kasus korupsi ? Perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera didirikan oleh Joko Mogoginta, Budhi Istanto dan Priyo Hadisusanto pada tahun 1992, nama Tiga Pilar Sejahtera (TPS) diambil dari nama orang tua priyo yang merupakan perintis awal Perusahaan ini yang Bernama Tan Pia Sioe. PT TPS pada awalnya hanya memproduksi bihun merek Cangak, Filtra dan Superior, kemudian TPS melakukan ekspansi dengan memproduksi mi kering bermerek Superior, dan kemudian pada 1995 mendirikan pabrik di Karanganyar, Jawa Te...

Kalahnya Teknologi Jerman dari Cina

 Kalahnya Jerman dari Cina Pada saat Sritex mengumumkan rencana PHK karyawannya akibat bangkrut, kalau kata pemiliknya Iwan Lukminto karena serbuan produk konveksi dari Cina, Sritex tidak sendirian. Volkswagen juga mengumumkan rencana untuk menutup setidaknya tiga pabrik di Jerman, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap puluhan ribu karyawan dan memotong pembayaran upah sampai 10% terhadap karyawannya. Sebagai pembanding, pabrik VW di Jerman ada 10 unit, terbanyak berada di wilayah Saxony. Artinya sebanyak 30% dari pabrik VW kodok ini ditutup. Penutupan pabrik VW di tanah Jerman ini merupakan pertama kalinya terjadi dalam 87 tahun sejarah mereka.Tidak itu saja, potensi pengurangan kapasitas produksi ini berpotensi terjadi di pabrik lainnya. Kondisi yang mencerminkan realitas persaingan dalam industri otomotif global. kondisi ini disebabkan beberapa hal, yaitu : Karena tuntutan pasar, berubahnya preferensi masyarakat terhadap mobil yang ramah lingkungan menyebabkan Volksw...