Kalahnya Jerman dari Cina Pada saat Sritex mengumumkan rencana PHK karyawannya akibat bangkrut, kalau kata pemiliknya Iwan Lukminto karena serbuan produk konveksi dari Cina, Sritex tidak sendirian. Volkswagen juga mengumumkan rencana untuk menutup setidaknya tiga pabrik di Jerman, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap puluhan ribu karyawan dan memotong pembayaran upah sampai 10% terhadap karyawannya. Sebagai pembanding, pabrik VW di Jerman ada 10 unit, terbanyak berada di wilayah Saxony. Artinya sebanyak 30% dari pabrik VW kodok ini ditutup. Penutupan pabrik VW di tanah Jerman ini merupakan pertama kalinya terjadi dalam 87 tahun sejarah mereka.Tidak itu saja, potensi pengurangan kapasitas produksi ini berpotensi terjadi di pabrik lainnya. Kondisi yang mencerminkan realitas persaingan dalam industri otomotif global. kondisi ini disebabkan beberapa hal, yaitu : Karena tuntutan pasar, berubahnya preferensi masyarakat terhadap mobil yang ramah lingkungan menyebabkan Volkswagen
Ekspansi menggunakan agen menjadi alternatif yang lebih murah daripada membuka outlet sendiri. Perusahaan tidak harus menanggung seluruh biaya kepemilikan langsung, seperti membangun sendiri infrastruktur fisik, dapat menghemat biaya modal, dan tenaga kerja yang sudah tersedia. Namun tidak semua perusahaan sukses menjalankan strategi keagenan ini, berbagai hal yang menyebabkan gagalnya strategi ekspansi ini adalah : 1. Kurangnya Melakukan Pemasaran Kegagalan juga bisa terjadi karena agen cenderung pasif, atau hanya mengandalkan pelanggan yang datang (walk in customer). Agen tidak melakukan aktivitas promosi, tidak memberikan sweetener dan loyalty program, tidak memanfaatkan media sosial untuk berpromosi, dan lain-lain. 2. Kurangnya Pengembangan Teknologi dan Inovasi Untuk sukses sistem keagenan prasyaratnya adalah memiliki keunggulan teknologi digital. Teknologi yang dapat memproses transaksi dengan cepat, koneksi dengan vendor dan sistem tracking yang real time. 3. Principal